Pesawat Garuda yang mengangkut 15 juta vaksin dalam bentuk curah asal Tiongkok yang diproduksi Sinovac telah tiba pukul 12.10 WIB di Bandar Udara Internasional Soekarna Hatta. Vaksin dalam bentuk bulk (curah) ditaruh dalam kontainer pendingin khusus dan selanjutnya akan dikembangkan dan dikemas oleh Biofarma. Sebelumnya Sinovac telah dua kali mengirimkan vaksin ke Indonesia dalam bentuk kemasan, masing-masing 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis sehingga totalnya 3 juta dosis.
Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mendapatkan vaksin dalam bentuk curah setelah Sinovac dan Biofarma menandatangani kesepakatan kerja sama di Hainan pada Agustus 2020 dengan disaksikan oleh Menlu RI dan Menteri BUMN. Pengiriman vaksin dalam bentuk curah ini juga merupakan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerjasama yang bernilai tambah dan saling menguntungkan.
Proses pengiriman tersebut melibatkan Kementerian Luar Negeri RI dan berbagai otoritas di Indonesia serta Kedutaan Besar RI di Beijing yang bekerjasama dengan mitranya di RRT terutama untuk memperlancar proses perizinan ekspor vaksin dalam bentuk curah. Proses perizinan yang ketat dan komprehensif diperlukan khususnya untuk memastikan kualitas dan kondisi vaksin buatan RRT adalah baik dan dapat diandalkan.
Kerjasama dan komunikasi yang baik antara kedua Pemerintah melalui Menlu RI, Menko Marinves, Menteri BUMN dan Dewan Negara/Menlu Tiongkok menjadi penentu kelancaran proses pengiriman 15 juta bulk vaksin Sinovac bekerjasama dengan Biofarma. Kerjasama yang baik tersebut juga diharapkan dapat terus melancarkan proses pengiriman vaksin bulk selanjutnya dalam waktu dekat. KBRI juga sesuai arahan dari Jakarta selama ini membina hubungan dan komunikasi yang sangat baik dengan Sinovac di Beijing. (***)