JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunakin Sadikin menyebut, pemerintah akan secepat-cepatnya melakukan vaksinasi ke seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, pemerintah belum mengetahui seberapa lama kebalnya vaksin ini terhadap virus corona.
“Kita dikejar secepat-cepatnya menyuntikan vaksin ke seluruh rakyat Indonesia, kenapa perlu cepat karena sampai sekarang kita belum tahu vaksin ini kekebalan berapa lama bertahannya,” katanya dalam webinar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Bangkit,” Sabtu (30/1).
Menurutnya, vaksin yang ada belum 100 persen selesai uji klinis tahap tiganya. Baik vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca dan Sinovac.
“Karena memang belum ada yang selesai secara lengkap uji klinis tahap tiganya baik Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, itu semua belum selesai 100 persen uji klinis tahap tiganya,” tambah dia.
Budi mengungkapkan, vaksinasi dilakukan karena Emergency Use Authorization (EUA) sudah terbit. Sehingga, pemerintah segera melakukan vaksinasi.
“Begitu ada intern report karena diperlukan untuk segera dilakukan vaksinasi di seluruh negara menggunakan atau menerbitkan EUA, Emergency Use Authorization di akhir tahun lalu dan di awal tahun ini,” sambungnya.
Budi bilang, pemerintah tidak mengetahui apakah waktu kekebalan vaksin Covid-19 sama seperti vaksin meningitis yang bisa tahan dua tahun. Atau jangka kekebalannya sama seperti vaksin hepatitis.
“Atau (vaksin corona) ini (kekebalannya) sekitar 12 bulan. Kita secara konservatif mengambil waktu 12 bulan itu sebabnya dalam waktu 12 bulan 70 persen dari rakyat Indonesia yang menjadi target usia di atas 18 tahun bisa kita lakukan vaksinasi,” pungkasnya. (*)