JAKARTA – Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus telah menyetujui megaproyek rintisan Hary Tanoesoedibjo, yaitu Movieland di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City mulai resmi dibangun pada Sabtu lalu (13/2/2021).
Usulan KEK Lido adalah KEK Pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi (theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining), pengembangan akomodasi (six stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD), dan pengembangan ekonomi kreatif (studio film dan festival musik).
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai US$4,1 miliar selama 20 tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Dewan Nasional KEK berharap KEK Lido betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia.
“Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium,” ujar Airlangga, seperti dirilis oleh Bisnis.com.
Movieland merupakan fasilitas creative hub untuk outdoor production, khusus drama atau film. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka produksi film di Indonesia diharapkan bisa seperti Hollywood.
“Sehingga kualitas produksi kita, PT MNC Studios International Tbk (MSIN), bisa seperti Hollywood,” ujarnya.
Dia mengungkapkan Movieland ini dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City dari PT MNC Land Tbk (KPIG), Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hary Tanoe pun menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan pemerintah terhadap pembangunan kawasan tersebut.
“Satu hal kita syukuri, KEK akan mempercepat pembangunan dari kawasan ini. Terima kasih atas dukungan Pemerintah, terima kasih atas kehadiran dan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ibu Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo,” papar Hary.
Sementara itu, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus telah menyetujui pembentukan kawasan ekonomi khusus (KEK) Lido di Jawa Barat.
Pada 10 Februari 2021 lalu, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menyetujui pembentukan dua KEK baru yaitu KEK Lido di Provinsi Jawa Barat dan KEK JIIPE di Provinsi Jawa Timur pada Sidang Dewan Nasional KEKyang diselenggarakan pada 10 Februari 2021.
Adapun, MNC Land (KPIG) diketahui kini tengah mengembangkan megaproyek MNC Lido City. Dengan didapatkannya status KEK Pariwisata, Badan Usaha dan Pelaku Usaha di kawasan MNC Lido City akan menikmati berbagai kemudahan dan fasilitas insentif perpajakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 237/PMK.010/2020.
Usulan KEK Lido adalah KEK Pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi (theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining), pengembangan akomodasi (six stars luxury resort, hotel berbintang lainnya, serta pengembangan TOD), dan pengembangan ekonomi kreatif (studio film dan festival musik).
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai US$4,1 miliar selama 20 tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Dewan Nasional KEK berharap KEK Lido betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia.
“Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium,” ujar Airlangga.
KEK ini ternyata tidak hanya menyetujui KEK Lido di wilayah Jawa Barat, tetapi juga KEK JIIPE di Provinsi Jawa Timur. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus telah menyetujui pembentukan 2 KEK baru yaitu KEK Lido di Provinsi Jawa Barat dan KEK JIIPE di Provinsi Jawa Timur pada Sidang Dewan Nasional KEK yang diselenggarakan pada 10 Februari 2021.
KEK JIIPE direncanakan untuk pengembangan bisnis industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik. Hasil produksi pelaku usaha di dalamnya, diproyeksikan akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar US$10,1 miliar per tahun ketika beroperasi penuh, serta substitusi impor pada produk industri metal dan kimia.Pengusul KEK JIIPE menyatakan kesiapannya melalui ketersediaan infrastruktur wilayah dan kawasan, serta telah adanya komitmen dari anchorinvestor untuk mengembangkan smelter tembaga di dalam lokasi KEK.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan kesiapan aksesibilitas Gresik dalam kaitan dengan tol Krian Legundi Bunder Manyar yang turut diinisiasi bersama pemerintah provinsi telah beroperasi dan diharapkan meningkatkan kelayakan industri yang ada di KEK yang diusulkan. Dengan disetujuinya usulan KEK Lido dan JIIPE, diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi Indonesia terhadap trade off yang diberikan berupa fasilitas dan kemudahan.
Lebih lanjut, anggota Dewan Nasional KEK memberikan catatan tersendiri, bahwa dalam pengembangannya nanti, kedua KEK itu diharapkan mendukung ekosistem usaha di sekitar kawasan dan tidak sebaliknya. Oooh itu suatu keharusan yang wajib dilaksanakan oleh perintis tentunya. Semoga (WINS)