MEMBUKA ACARA DPP KPPI, KETUA DPRD KOTA BEKASI ; “KITA HARUS PRIHATIN DENGAN TURUNNYA INDEKS DEMOKRASI INDONESIA PADA TITIK TERENDAH SELAMA 14 TAHUN TERAKHIR
BEKASI KOTA. Ketua DPRD Kota Bekasi, *Ir. H. Chairoman J. Putro, B. Eng. M.Si.*, Membuka acara Bedah Buku & RTL Rekomendasi Rakernas II Dewan Pimpinan Pusat KPPI, di Hotel Harris, Sumarecon, Bekasi Utara, Minggu, 28/3/2021.
Acara yang mengambil tema ; *”Jalan Terjal Perempuan Politik, Menerobos Kebekuan Regulasi Kebijakan Afirmasi”* di hadiri para politisi wanita lintas partai juga juga para akademisi dan peneliti wanita bidang politik.
Tampak hadir Ibu Hj. Meilanie Leimena Suharli, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hj. Hetifah Sjaifudian, Wakil Sekjen Parta Golkar Bidang Pengabdian Masyarakat, Dwi Septiwati Djapar, Ketua Umum DPP KPPI, Hj. Lilis Nurlia politisi PKS Kota Bekasi, peraih suara terbanyak aleg DPRD Kota Bekasi, Eka Widyani Latief, politisi PKS dan banyak politisi dan aktifis wanita lainnya.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan acara Chairoman mengatakan ; “Kita harus prihatin dengan Indeks Demokrasi Indonesia yang mencapai titik terendah selama 14 tahun terakhir, yang menyebabkan Indonesia masuk pada kategori negara cacat demokrasi berdasarkan rilis The Economics Intelegent Unit (EIU) pada 4 Februari 2021”.
“Meskipun secara umum indeks demokrasi negara-negara di dunia cenderung turun selama pandemi covid-19, namun ada negara-negara yang indeksnya naik seperti ; Norwegia, Taiwan dan beberapa negara skandinavia lainnya”, lanjut Chairoman.
Chairoman menambahkan ; ” Saya sangat mengapresiasi peran KPPI yang sangat luar biasa dalam upaya – upaya meningkatkan peran perempuan dalam demokrasi dan politik di Indonesia agar bisa mencapai porsi 30% kuota perempuan politik dalam parlemen”.
Dalam Diskusi Buku Jalan Terjal Perempuan Politik yang diterbitkan oleh DPP KPPI, Ketua DPP KPPI, Dwi Septiawati Djapar lebih banyak memaparkan langkah-langkah perjuangan KPPI untuk mencapai 30 % yang telah dan akan dilakukan kedepan. Sementara itu Hj. Lilis Nurlia, lebih banyak Sharing tips strategi dirinya kepada hadirin bagaimana bisa meraup suara aleg terbesar di Kota Bekasi.
Hj. Hetifah yang hadir sebagai narasumber diskusi secara online tetap mendorong perjuangan sistem block seat (Pemblokan kursi) dengan memastikan bahwa kursi yang di blok itu memang 30% jatah untuk perempuan sehingga tidak bisa diisi oleh caleg pria, dan para caleg perempuan berkompetisi lintas partai sesama caleg perempuan.
Pembicara terakhir, Titi Anggraini dari lembaga Perludem lebih mendorong agar RUU pemilu yang masuk antrian panjang prolegnas 2021 harus terus dicari jalan-jalan keluarnya, untuk memastikan sistem pemilu yang lebih adil juga kuota 30% perempuan bisa tercapai.
Berdasarkan catatan media, KPPI bergerak sangat luar biasa, KPPI berlari sangat cepat atau sprint pasca Pemilu 2019 sampai saat ini, untuk memastikan hak-hak politik perempuan bisa tercapai dan demokrasi Indonesia semakin baik. (RUL)