JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dalam melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 300 unit panel RISHA telah dikirim dari Pelabuhan Makassar menuju Pelabuhan Terong, Pulau Adonara, sejak Jumat (25/06/2021).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki.
Setelah tiba di Pelabuhan Terong, Panel RISHA tersebut didistribusikan ke tiga lokasi pembangunan hunian tetap di Pulau Adonara yakni Desa Nelelamadike, Desa Oyang Barang, dan Desa Saosina. Sejumlah persiapan telah dilaksanakan oleh Tim Satgas Penanggulangan Bencana PUPR bersama pemerintah daerah dan mitra kerja untuk mempercepat penanganan seperti di Desa Nelelamadike sebagai salah satu desa relokasi, saat ini sedang dalam tahap percepatan pematangan lahan oleh Mitra Kerja PT. Adhi Infrastruktur dan penyiapan lokasi penyimpanan panel RISHA.
Kemudian untuk Desa Oyang Barang sudah mulai dibangun sebanyak 24 unit hunian tetap menggunakan stok panel yang didistribusi lebih awal dari Kabupaten Lembata. Selanjutnya Desa Saosina telah selesai pelaksanaan pengukuran lahan dan saat ini sedang dilakukan pembuatan blockplan.
Selain di Adonara, Kementerian PUPR juga terus mempercepat pembangunan rumah RISHA di Kabupaten Lembata. Saat ini pembangunan hunian tetap di Lembata sebanyak 700 unit yang didistribusikan di 3 lokasi yaitu Desa Waisesa sebanyak 173 unit, Tanah Merah sebanyak 294 unit, dan Podu sebanyak 233 unit.
Untuk progres pembangunan huntap di Desa Waisesa sedang dilakukan pekerjaan pemasangan sebanyak 139 unit rumah dari total rencana 173 unit. Kemudian untuk Tanah Merah masih dalam tahap pematangan lahan oleh pemerintah kabupaten dan untuk lokasi Podu dalam tahap pembersihan lahan siap bangun.
Diharapkan, pembangunan RISHA di seluruh lokasi terdampak bencana selesai tepat waktu pada November 2021. Tahap berikutnya setelah pembangunan fisik huntap rampung akan dimulai proses penghunian yang diatur oleh masing-masing pemerintah daerah. (RUL)