advertisements
advertisements
advertisements

AKIBAT DANGKAL BELAJAR AGAMA

Oleh : Gus Uwik (Peneliti Pusat Kajian Peradaban Islam)

Bisa jadi ini jawaban atas carut marut yang melanda negeri ini. Negeri nan elok ini semakin hari semakin rusak disegala lini.

Para pejabat di negeri ini tidak mendalam dalam belajar agama islam. Hanya belajar kulitnya saja. Hanya belajar syariat yang dipakai untuk kepentingan serimonial saja. Tidak lebih dari itu. Sebagaimana yang disampaikan KSAD. Belajar agama jangan terlalu mendalam nanti akan ada penyimpangan.

Wajar jika korupsi terus merajalela tanpa bisa di basmi. Karena ada pejabat yang mengartikan itu hanya teknik mencari uang saja. Tidak takut dosa.

Wajar prostitusi menjamur bak jamur di musim hujan. Karena ternyata (konon) banyak pejabat yang menjadi pelanggan tetap Alexis. Bahkan pelanggan booking artis. Pejabat memberi contoh kepada rakyatnya. Prostotusi dianggap sebagai hiburan bagi mereka. Tidak takut neraka.

Wajar juga jika narkoba tersebar merata tanpa bisa dipatahkan. Karena banyak artis terjerat narkoba. Bahkan ada juga pejabat dan anaknya. Narkoba dianggap sebagai bisnis menggiurkan dan sarana berfoya-foya. Tidak takut hari perhitungan.

Wajar sumber daya alam di garong dan di kapling oleh pejabat hitam oligarki karena para pejabat kongkalingkong dengan cukong melegalkan undang-undang yang mengesahkan itu semua. Bagi mereka ini adalah pengejawantahan tafsir sepihak SDA “tidak harus” dikuasai oleh negara. Tidak takut dosa.

Wajar jika rohis di cap teroris. Para penghafal al Qur’an di cap radikal. Para pendakwah Islam di cap intoleran. Karena mereka menganggap bahwa bertentangan dan mengancam kepentingan kue mereka. Tidak takut neraka.

Sekali lagi, itu semua wajar terjadi karena pejabatnya tidak mempelajari agama (islam) secara mendalam. Bahkan di larang belajar agama secara mendalam, sebagaimana yang disampaikan oleh KSAD.

Akibat belajar Islam secara dangkal, Imannya akan tipis, tidak punya standart halal-haram, tidak takut dosa, tidak takut hisab Allah SWT kelak dan tidak takut neraka. Sekali lagi, semua itu akibat belajar agama tidak secara mendalam.

Wajar jika negeri ini semakin carut marut. Ekonomi semakin susah. Politik semakin kotor. Kehidupan bermasyarakat semakin semrawut. Indonesia jauh dari keberkahan. Satu kuncinya, pejabatnya tidak belajar Islam secara mendalam.

advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× HUBUNGI KAMI