JAKARTA. SDM unggul menjadi fokus pemerintah dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Diperlukan upaya bersama untuk mewujudkan SDM yang unggul, berbudi pekerti, serta berdaya saing tinggi.
Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin berpesan kepada generasi muda penerus bangsa, agar mengoptimalkan kesempatan untuk mengabdi sesuai kapasitasnya masing-masing demi kemajuan negara.
“Saya minta kepada saudara-saudara saya, kepada teman-teman yang masih muda, berikan pikiran, sumbangan, kesempatan yang ada itu untuk mengabdi,” tegas Wapres dalam Peluncuran Buku “80 Tahun Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin: Kiai Wapres, Wapres Kiai”, di Kempinski Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jl. M. H. Thamrin No. 1 Jakarta, Sabtu (11/03/2023).
“Menggunakan kesempatan yang Allah berikan kepada kita dengan semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Lebih jauh, Wapres menuturkan, definisi pengabdian yang dimaksud, yaitu agar para generasi muda dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi sekelilingnya, tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa.
“Pengabdian yang benar, dalam arti pengabdian yang sempurna, kepada bangsa, negara, seluruh umat manusia,” imbaunya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga mengingatkan generasi muda agar tidak mudah putus asa dan tetap menjaga semangatnya di segala kondisi.
“Kita tidak boleh lemah, tidak boleh pesimis dalam menghadapi situasi apapun,” kata Wapres mengingatkan.
Menutup sambutannya, Wapres menekankan agar para generasi muda dapat memanfaatkan peluang seraya memanjatkan doa dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Jadi, modal yang saya lakukan hanya itu saja, menggunakan kesempatan yang ada, yang Allah berikan, dan selalu memohon pertolongan Allah SWT,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud M. D. menyampaikan, kehadiran Kiai Ma’ruf Amin di pentas perpolitikan nasional, pentas ormas-ormas besar, di pentas politik kepartaian, merupakan jawaban atas keresahan masyarakat terhadap ketidakharmonisan hubungan antara rakyat, pemerintah, umat, dan ulama.
“Beliau, itu juga sekarang yang diakhiri untuk sampai saat ini, yaitu di Wakil Presiden, itu untuk menjawab satu keresahan masyarakat tentang njelimetnya, ketidak-sinkronan-nya perhubungan antara tiga hal yang dikatakan juga oleh Imam Al-Ghazali. Tentang pentingnya rakyat, pentingnya pemerintah umat, dan pentingnya ulama atau cendekiawan,” terang Mahfud.
Lebih jauh, Mahfud menyebutkan, sudah sepantasnya sosok Kiai Ma’ruf Amin menjadi seorang Wakil Presiden, dikarenakan banyaknya sisi kebaikan dan hal positif yang melekat pada dirinya.
“Sejelek apapun atau kejelekan apapun yang seseorang miliki kalau sampai menjadi seorang Wakil Presiden atau menjadi Presiden itu pasti jauh lebih banyak kebaikannya. Nah, itulah yang terlihat pada Kiai Maruf Amin,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Mahfud menyampaikan ucapan selamat atas pertambahan usia Wapres dan turut mendoakan kebaikan untuk Wapres.
“Selamat Ulang Tahun Kiai Ma’ruf Amin, mudah-mudahan panjang umur, terus bersama kita,” tutup Mahfud.
Hadir pada acara tersebut jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, para kepala lembaga, tokoh ulama, dan tokoh masyarakat. (RUL)