JAKARTA – Fondasi perencanaan pembangunan di Nusantara dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) di Universitas Diponegoro, Semarang pada Jumat (8/3/2024).
Nota Kesepahaman itu menandai komitmen bersama untuk mengintegrasikan inovasi dan keahlian ke dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, dengan fokus khusus pada pembangunan Nusantara.
Memfokuskan pada pentingnya kerja sama lintas sektor, Nota Kesepahaman itu menginisiasi pembentukan Forum Akademik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) IKN sebagai wadah untuk pertukaran ide, penelitian, dan implementasi strategi inovatif yang mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara dan pengembangan wilayah secara keseluruhan.
Kerja sama mencakup pengembangan kebijakan, peningkatan pengetahuan dan kompetensi SDM, pembentukan institusi pengelolaan pengetahuan, dan pembangunan jejaring nasional serta internasional, semuanya untuk mendukung inisiatif ini, berserta kegiatan lain yang disepakati.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mendorong profesi perencanaan pembangunan untuk selalu mengikuti perkembangan tren global di perencanaan pembangunan. Selain itu, dengan adanya Nota Kesepahaman ini, Kepala Otorita IKN berharap akan muncul sebuah dokumentasi atau diskursus kolaborasi mengenai pembangunan Nusantara.
“Kami percaya bahwa kolaborasi dengan ASPI akan membawa perspektif baru dan inovatif dalam perencanaan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara, sejalan dengan visi kami untuk menciptakan kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur tetapi mengikuti perkembangan perencanaan pembangunan yang berjalan dengan digitalisasi dan dekarbonisasi,” kata Bambang.
Sejalan dalam mendukung hal tersebut, Adiwan Fahlan Aritenang, selaku Ketua ASPI, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting bagi komunitas akademis dan praktisi perencanaan di Indonesia untuk berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ibu kota baru.
“Kami berkomitmen untuk mendukung OIKN dengan sumber daya pengetahuan dan inovasi yang kami miliki,” kata Adiwan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman itu diharapkan dapat memperkuat jaringan kerja sama antara lembaga pemerintah dan akademis serta meningkatkan kualitas perencanaan dan pengembangan urban di Indonesia, khususnya dalam mewujudkan Nusantara yang berkelanjutan.
ASPI, yang beranggotakan 98 program studi dari 64 universitas di seluruh Indonesia, menyediakan wadah yang kuat untuk kerja sama akademik dan praktis dalam mendukung inisiatif pengembangan wilayah.
Dengan jangkauan dari Sabang hingga Merauke, ASPI membawa keberagaman perspektif dan sumber daya yang signifikan untuk mendukung inisiatif Otorita IKN dalam menciptakan Nusantara yang berkelanjutan. (RUL)