JAKARTA (DesentraLNEWS) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi meminta pemerintah untuk bersikap tegas menyikapi adanya peningkatan impor Israel ke Indonesia.
“Para pihak yang terlibat seharusnya dipublikasikan secara massive dan diviralkan agar mendapatkan sanksi sosial. Pemerintah harus cepat mengambil tindakan tegas kepada mereka demi menegakan keadilan dan kemanusiaan,” tegas Kiai Muhyiddin dalam keterangan tertulisnya kepada Suara Islam, Rabu (3/7/2024).
Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam hubungan dagang dengan Israel berarti mendukung genosida negara penjajah tersebut terhadap bangsa Palestina.
“Semua pihak yang terlibat dalam perniagaan dengan Zionis IsraHell langsung atau tak langsung sesungguhnya telah membantu genosida dan kebiadaban di era modern terhadap Rakyat Palestina,” jelasnya.
Bahkan kata Kiai Muhyiddin, hubungan tersebut merupakan pelanggaran nyata atas konstitusi RI yang punya konsekwensi hukum, sosial dan kemanusiaan. “Mereka tak punya hati nurani dan hanya penyembah materi semata,” jelasnya.
“Tindakan tersebut juga telah mencederai perasaan umat Islam Indonesia dan masyarakat dunia. Sekaligus melawan arus besar dan luas dari rakyat yang mengutuk kebiadaban Zionis,” tambahnya.
Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI) itu mengungkapkan, berdasarkan keputusan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) bahwa sikap yang harus diambil terhadap penjajah Israel adalah embargo total.
“Merujuk kepada hasil OIC Extra Ordinary Summit di Jakarta 2016 tentang penerapan embargo total kepada IsraHell atas begitu banyak pelanggaran resolusi PBB, konvensi internasional dan kesepakatan regional yang dilakukan,” ungkapnya.
Kiai Muhyiddin mengingatkan bahwa sesuai konstitusi, Indonesia harus teguh mendukung Palestina sekaligus tidak mengakui Israel.
“Indonesia tetap memegang teguh konstitusi nasional yang tak mengakui kedaulatan negara Zionis tersebut sampai berdirinya negara Palestina merdeka sepenuhnya,” tandasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ditelusuri media Republika ada lonjakan tajam impor dari negara Zionis Israel ke Indonesia sebesar hampir 340 persen pada Januari-April 2024 dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. Nominal impor produk dari Israel pada periode Januari – April 2024 ini senilai puluhan juta Dolar AS.