JAKARTA (DesentraLNEWS) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi arus balik Lebaran 2024 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), akan terjadi pada 14 dan 15 April 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Menhub saat mengecek pergerakan penumpang dan pesawat pada masa arus balik di Bandara Soetta pada Jumat (12/4/2024).
Diketahui, penerbangan saat arus mudik di Bandara Soetta mencapai titik tertinggi pada H-4 atau 6 April 2024 dengan 1.236 penerbangan (take off dan landing) dan 187.750 penumpang. Sedangkan pasca Lebaran (hingga saat tinjauan ini dilakukan) titik tertinggi terjadi pada 11 April 2024 yakni terdapat 843 penerbangan dengan 121.325 penumpang.
“Di sini pergerakan sudah mencapai 1.236 mendekati pada 2019 sebesar 1.280. Kejutannya adalah jumlah penumpangnya lebih besar. Kalau di Jakarta lebih besar 101 persen dibandingkan 2019 sedangkan di Bali 104 persen. Itu tidak mungkin terjadi jika kita tidak melakukan kolaborasi,” ujarnya pada Jumat (12/4/2024).
Melihat angkat tersebut, jelang puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada Minggu (14/4) hingga Senin (15/4) mendatang, Menhub meminta semua pihak kembali berkolaborasi mewujudkan mudik yang berkeselamatan.
“Saya hanya mengingatkan bahwa biasanya arus balik ini masalahnya di bagasi karena jumlah pergerakan yang akan datang yakni Senin (15/4) pasti melebihi 1.236, saya menduga ini akan sampai 1.250. Jadi semua maskapai harus mempersiapkan diri,” katanya.
Kemudian untuk memaksimalkan pergerakan pesawat, Menhub meminta kepada AirNav Indonesia untuk mengoptimalkan runway ketiga Bandara Soetta, dimana runway kedua dan ketiga harus dapat landing bersama-sama.
“Apabila semua instrumen dilaksanakan, pergerakan pesawat bisa 110 per jam. Sekarang baru 87 dan menuju ke arah situ. Tapi dengan 87 pergerakan per jam pun sudah bisa mengakomodasi 1.236 sehari, itu luar biasa,” ucapnya.
Untuk menghindari kepadatan pada arus balik, Menhub menganjurkan pemudik untuk kembali lebih awal. Disamping itu, ia dan jajaran juga telah mempersiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi apabila kepadatan tetap terjadi.
“Kalau arus balik itu berbeda dengan mudik, yaitu sentripetal atau menuju ke satu titik yakni Jakarta, bukan menyebar seperti mudik. Pemerintah telah menyiapkan skenario untuk mengantisipasinya. Satu lagi untuk arus balik saya minta Kepolisian lakukan penegakan hukum seperti merazia travel gelap,” tutur Menhub.