JAKARTA (DesentraLNEWS) – Percepatan tanam melalui program pompanisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan), mendapat sambutan positif dari sejumlah pihak, mulai dari Pj Gubernur Jawa Barat hingga Bupati Subang.
Program itu memiliki target area mencapai 1.000.000 hektar lahan sawah, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Dari target tersebut, sebanyak 300.000 hektar tercatat berada di Jawa Barat.
Dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (12/4/2024) Mentan Amran menyatakan bahwa bersama dengan Pemerintah Jawa Barat, pihaknya akan segera menerapkan sistem pompanisasi di wilayah ini. Sebagai salah satu daerah lumbung pangan, Jawa Barat dianggap sebagai lokasi terbaik untuk mengimplementasikan sistem ini.
“Ini yang terbaik selama kami kunjungan, kami memberi kesempatan kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati, dua bulan ke depan, untuk mengidentifikasi berapa kebutuhan pompa yang ingin dipasang di sini, karena potensinya luar biasa dengan 343.000 hektar, bisa meningkatkan produksi hingga 2,5 juta ton,” kata Mentan.
Memahami akan pentingnya ketersediaan air bagi aktivitas produksi petani, Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyambut positif program ini. Ia yakin bahwa cara ini akan mendorong produksi padi di wilayahnya, dan pada akhirnya akan menempatkan Jawa Barat sebagai produsen beras terbesar di Indonesia.
“Kami menyambut baik tawaran Pak Menteri, dan Pak Kepala Dinas akan langsung bekerja untuk berkoordinasi dengan seluruh Kabupaten Kota. Tadi juga disampaikan bahwa program ini tidak hanya untuk sawah tadah hujan, tapi secara umum untuk meningkatkan produksi. Kami yakin dengan program ini, produksi di Jawa Barat akan naik,” ungkap Bey usai mendampingi kunjungan kerja Mentan Amran di Subang beberapa waktu lalu.
Senada dengan itu, Pejabat Bupati Subang, Imran, menyatakan bahwa kedatangan Menteri adalah anugerah bagi Subang, yang merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Barat dan bahkan di Indonesia.
“Kedatangan Bapak Menteri merupakan suatu anugerah, kami sangat mengapresiasi program pompanisasi ini karena akan membantu petani yang selama ini terbatas oleh musim hujan. Dengan sistem pompanisasi, kami optimis produksi padi di wilayah kami akan meningkat secara signifikan,” jelas Imran.
Secara umum, ia menjelaskan potensi pertanian di Kabupaten Subang. Dimana wilayah tersebiur memiliki sekitar 84.000 hektar lahan sawah, dan 60 persen di antaranya adalah lahan sawah tadah hujan, sehingga petani masih terbatas dan sangat tergantung pada musim dalam menanam.
“Terkait dengan sistem pompanisasi, kami sangat mengapresiasi, karena Subang diberi prioritas untuk mengajukan berapa kebutuhan perpompaan ini. Dari 84.000 hektar lahan sawah yang ada di Subang, tidak semuanya termasuk sawah irigasi, sekitar 60 persen mungkin masih tadah hujan” ungkapnya.