Ini Cara Kemendagri Bantu Atasi Stunting di Hadapan Seluruh Kadis Dukcapil Se-Jambi
JAMBI. Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh bersama jajaran dan pejabat utama Kemendagri menggelar silaturrahmi bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) se-provinsi Jambi. Kamis, 11/3/2021.
Dalam sambutannya Zudan Arif Fakrulloh mengajak semua jajaran Dukcapil di semua daerah untuk membantu pemerintahan Presiden Jokowi dalam mengatasi masalah stunting.
“Teman-teman, yuk bantu Pak Jokowi menuntaskan stunting. Caranya mulai data ibu hamil, kerjasama antara Dukcapil dan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas. Puskesmas diberi hak akses, hingga seluruh masyarakat Jambi bisa dihitung dengan mudah. Ibu hamil kapan dia akan melahirkan, diberi treatment apa, diberi bantuan apa ibu hamil ini,” ajak Zudan.
Ia mengatakan pentingnya kemampuan dalam berkomunikasi sebagai ciri dari leadership yang baik. Ia mencontohkan dari empat sifat Rasulullah yang dapat diimplementasikan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
“Petama Fatonah, cerdas atau pintar, Bukan IQ yang tinggi, tapi orang cerdas itu adalah orang yang bisa menerima keadaan, ada masalah dicari solusinya bukan mengeluhkan masalahnya. Jadi setiap kita itu cerdas kalau bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi,” ujar Zudan di Rumah Dinas Bupati Muaro Jambi.
“Kemudian Amanah, itu mau menunaikan apa yang sedang menjadi tugasnya atau apa yang diembankan negara pada kita,” tambahnya.
Selanjutnya menurut dia, adalah Tabligh, kemampuan untuk mentransformasikan gagasan pikiran, semangat kepada anak buahnya, dan terakhir adalah Siddiq, kalau betul dibetulkan, kalau salah dinyatakan salah.
“Negara harus hadir ke pintu-pintu rumah untuk memberikan pelayanan, itulah manajemen sistem pemerintahan memberikan pelayanan ke yang terdekat ke masyarakat,” kata Zudan.
Zudan yang juga ahli di bidang Hukum Administrasi Negara dan Sosiologi Hukum ini menjelaskan tentang teori trickle down effect, Dia mencontohkan pada sebuah gelas yang terisi air penuh, dampaknya akan mengalir ke masyarakat sekitar. Seperti halnya jika pelayanan terpenuhi, maka masyarakat memberikan aspresiasi karena bagus ternyata menurutnya tidak.
“Jadi kalau masyarakat itu diibaratkan gelas, setiap kali diisi air pelayanan ternyata airnya tidak tumpah-tumpah, karena semakin lama gelas airnya ditambah, juga gelasnya bertambah tinggi. Harapan masyarakat meningkat terus, jadi yang ingin saya sampaikan jangan kita berpuas pada pelayanan sekarang bagus, dua tahun lagi belum tentu bagus,“ ungkap Zudan.
Oleh sebab itu, menurut Zudan berpemerintahan itu harus bertransformasi terus-menerus berpindah untuk melakukan perbaikan, karena kalau berhenti melakukan perbaikan berhentilah hidup ini.
“Kekuatan kita adalah harapan masyarakat, kita jadikan pendorong, penarik untuk kita karena dalam manajemen kerja ilmunnya Ki Hajar Dewantara, pulling, ditarik atau pushing, didorong. Ki Hajar Dewantara itu mengajarkan Ing Ngarso Sung Tulodo, di depan memberi contoh, ” tutur Zudan.
Lebih jauh menurutnya, saat ini Dukcapil sudah bergeser ke arah digital dan terus mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“2016 kita menggunakan layanan akte kelahiran online, kita nggak cukup hanya akte kelahiran online kan, semua. Pada tahun 2019 kita ada pencanangan dukcapil go digital, substansinya ingin pelayanan ke pintu-pintu rumah, karena ideologi kita kan pelayanan yang membahagiakan masyarakatnya, ” tutur Zudan.
Sementara itu, Bupati Muaro Jambi Masnah Busyro menuturkan daerah nya kedepan akan fokus terhadap pelayanan penduduk dengan memaksimalkan dari tingkat atas sampai ke tingkat bawah.
“Kami ke depan fokus pelayanan dari tingkat kecamatan sampai ke desa dan itu kami butuh support dan dukungan dari Kementerian,” ungkap Masna.
“Terima kasih sekali Prof dan Doktor Yama dan jajarannya yang telah berkenan mampir ke tempat kami di Muaro Jambi,” pungkasnya. (RUL)