JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan kembali melakukan pembangunan rumah susun (Rusun) untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini sekolah seminari tertua kedua di Indonesia yakni Sekolah Berkhmans Todabelu mendapatkan bantuan satu tower Rusun yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kebijakan Pemerintah saat ini tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, sebagai langkah yang ditempuh untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM, termasuk di bidang Perumahan.
“Dengan pembangunan Rusun dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar, meningkatkan semangat belajar dan semangat bekerja, serta membentuk mental hidup bersama untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai moral sehingga memberikan kontribusi positif bagi pencapaian misi Presiden untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia maju,” kata Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan Kementerian PUPR terus berupaya memberikan bantuan hunian layak untuk meningkatkan pendidikan di NTT. “Salah satunya dengan pembangunan Rusun untuk seminari,” ujar Khalawi.
Dikatakan Khalawi, pembangunan Rusun Sekolah Seminari ini akan dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II dan telah dimulai ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) di Desa Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Balai P2P Nusa Tenggara II juga telah melakukan penandatanganan kontrak pada tanggal 15 Maret 2021 dengan PT. Pubgot Jaya Abadi sebagai Kontraktor pelaksana pembangunan Rusun senilai Rp. 14,7 miliar dan PT. Buana Rekayasa Adhigana sebagai Management Konstruksi senilai Rp. 898 juta. Selain itu juga dilakukan penandatanganan kontrak meubelair dengan CV. Tiga Dua Satu pada 21 April 2021 lalu senilai Rp. 1,1 miliar,” ungkap Khalawi.
Berdasarkan data yang ada, Rusun Sekolah Berchmans Todabelu ini akan dibangun secara Single Years Contract (SYC) Tahun 2021 sebanyak satu tower setinggi tiga lantai, terdiri dari 43 unit tipe 24 pendek. Rusun ini pada setiap unit huniannya juga akan dilengkapi dengan meubeler seperti tempat tidur, lemari, meja belajar dan kursi, juga kasur termasuk prasarana, sarana dan utilitas (PSU). “Total anggaran pembangunan Rusun ini senilai Rp 16,78 Milyar. Fasilitasnya sudah lengkap sehingga adik-adik yang akan bersekolah disini tinggal masuk dan belajar dengan baik,” ujar Khalawi.
Wakil Gubernur NTT Josef Nai Soi menyatakan pentingnya pembangunan Rusun bagi sekolah – sekolah di NTT. Hal itu diperlukan agar anak-anak didik bisa tinggal dengan baik dan memiliki pengetahuan, kemampuan dan juga sikap yang baik. “Anak-anak yang bersekolah di madrasah, seminari, sekolah teologi atau sekolah-sekolah berasrama lainnya rata-rata mereka punya sikap yang baik karena di asrama mereka mendapatkan pendidikan budi pekerti. Untuk itu pemerintah sangat mendukung sekolah – sekolah berasrama agar dapat mendidik dan membina murid-murid demi menciptakan sumber daya mnusia yang unggul,” harapnya.
Romo Idrus menyampaikan rasa terimakasih kepada Presiden Joko Widodo, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten yang telah turut andil dalam upaya permohonan dan pengusulan sehingga sekolah tersebut bisa mendapatkan bantuan Rusun. “Sekolah ini memang sudah sangat tua sekitar 92 tahun dan merupakan sekolah seminari tertua ke dua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1912, sehingga banyak bangunan yang perlu perbaikan karena tidak layak huni lagi. Terimakasih atas bantuan Rusun ini,” terangnya. (RUL)