YERUSALEM (DesentraLNEWS) – Polisi Israel menyerang sejumlah jamaah pada Jumat malam di dekat Gerbang Singa, salah satu gerbang Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki, setelah mereka melaksanakan salat Isya dan Tarawih di malam yang dikenal dengan sebutan “Lailatul Qadar”.
Pasukan polisi Israel menyerang sejumlah pemuda Palestina setelah salat Isya dan Tarawih usai, mengakibatkan dua pemuda mengalami luka memar ringan. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (6/4/2024)
Pada Jumat malam, 200.000 jamaah merayakan “Lailatul Qadar” di halaman Masjid Al-Aqsha, meskipun ada larangan dari Israel.
Malam yang diharapkan oleh umat Islam sebagai Malam Kekuatan itu menjadi saksi jumlah jamaah terbesar yang memasuki Masjid Al-Aqsha sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza pada Oktober lalu.
Saksi mata melaporkan bahwa polisi Israel melipatgandakan kehadiran mereka di gerbang-gerbang Masjid Al-Aqsha dan Kota Tua Yerusalem yang diduduki, terutama di Gerbang Singa dan Silsila.
Otoritas Pendudukan Israel (IOA) hanya mengizinkan sejumlah kecil warga Tepi Barat untuk memasuki masjid untuk melaksanakan shalat, dan hanya mengizinkan pria Palestina berusia di atas 55 tahun dan wanita di atas 50 tahun untuk memasuki Yerusalem pada hari Jumat.
IOA mewajibkan jamaah dari Tepi Barat untuk meninggalkan Yerusalem sebelum waktu salat magrib, mencegah mereka merayakan Lailatul Qadar di tempat suci tersebut.