Oleh : Farhat Abbas (Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia) Sungguh ironis. Itulah sebuah kalimat yang pantas dilontarkan ketika menyaksikan sebagian besar wilayah Pulau Kalimantan dilanda banjir. Air dalam jumlah jutaan M3 menggenangi sebagian wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sangat tidak rasional, karena – sebagai paru-paru dunia – konotasi kawasan Kalimantan […]
Neokomunis Indonesia: Fatamargona?
Oleh : Farhat Abbas Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) Bukan latah, atau hanya mengulang rutinitas tahunan. Itulah banyaknya ulasan tertang komunisme Indonesia setiap jelang akhir September. Memang, ada urgensi kuat untuk mengetengahkan isu komunisme di Tanah Air ini. Bukan sekedar mengenang tragedi kemanusiaan pada 30 September 1965 itu, tapi kita – selaku […]
Mempertahankan Aceh Dalam Pangkuan NKRI
Oleh : Farhat Abbas Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) Membangun secara berkeadilan yang sesuai qanun (syariah Islam), itulah jawaban konkret dari kehendak yang diidamkan masyarakat Nangroe Aceh Darussalam. Status otonomi khusus daerah Aceh yang tertopang dengan UU 18 Tahun 2001 ini tak berarti secara fungsional jika tak dibarengi perhatian khusus Pusat. Bentuknya […]
Menerawang Prospektus Amandemen
Oleh: FARHAT ABBAS – Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) TUJUH partai politik (parpol) koalisi sudah dikumpulkan oleh Presiden. Arah lobinya jelas: amandemen. Publik meraba, amandemen yang mana? Terkait haluan negara (HN) dan hanya itu, atau akan melebar? Jika melebar, maka, amandemen terkait HN hanyalah pintu masuk untuk menggapai target politik yang jauh […]
Presiden Paling Merdeka? Refleksi HUT Kemerdekaan RI ke 76
Oleh : Farhat Abbas Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) Demikian zig-zag manuvernya. Too easy melanggar aturannya sendiri. Suka-suka menyampaikan keinginan kenegaraan tanpa proses legislasi yang konstitusional. Itulah catatan gamblang yang dapat kita cermati dari sosok kepemimpinan Jokowi selaku Presiden RI ke tujuh ini. Yang perlu kita catat lebih jauh, serangkaian perilaku kekuasaannya […]
BURUK MUKA CERMIN DIBELAH, BEDA AKIDI DENGAN MUKIDI
Oleh : Ahmad Khozinudin Sastrawan Politik Amsyong, dikibuli dan dipermalukan didepan publik itu menyakitkan. Apalagi, dilakukan terhadap pejabat yang sebelumnya ikut melambungkan perannya sebagai pihak yang turut serta berhak atas penghormatan. Itulah, kisah Hoax Rp 2 Triliun Akidi Tio. Semua yang sebelumnya merasa terlibat, terhitung ikut menyampaikan kabar kedermawanan Akidi, kini kena getahnya. Bahkan, bukan […]
SELAMAT DATANG KEMBALI PROF YUSRIL IHZA MAHENDRA
Oleh : Ahmad Khozinudin Sastrawan Politik Lama tak terdengar komentarnya, akhirnya Prof Yusril Ihza Mahendra kembali bersuara. Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini menyoroti kebijakan pemerintah terkait penanganan kasus COVID-19 di Tanah Air. Yusril mempersoalkan perubahan kebijakan penanganan pandemi, rumusan hukumnya yang tidak jelas. Tidak ada jaminan kesehatan bagi masyarakat. Bahkan, Yusril menyebut […]
Menimbang Kehadiran Kembali GBHN
Oleh : Farhat Abbas Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) Per tahun 2002, Garis-garis Besar Haluan Negara “hilang” dari sistem ketatanegaraan negeri ini. Dalam perjalanannya, ternyata banyak dinimaka ketetanegaraan yang akhirnya banyak elemen masyarakat, terutama para elitis politisi memandang perlu kehadiran kembali GBHN. Dan melalui Simposium Kebangsaan di MPR, 7 Desember 2015, terlontar […]
PPKM Diperpanjang: Menerawang Potensi The End of Game
Oleh : Farhat Abbas Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) Sudah banyak pihak mengingatkan dan memohon, “Please Pak Presiden… Jangan diperpanjang”. Itulah permintaan dari berbagai komponen masyarakat atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ternyata, PPKM Darurat yang diumumkan pada 3 Juli hingga 20 Juli diperpanjang. Apakah hanya sekali perpanjangannya, yakni sampai 26 Juli […]
Presidential Threshold 20%: Mengubur Calon Pemimpin Terbaik Bangsa-Negara
Oleh : Farhat Abbas Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) Sangat paradoks. Itulah pemberlakuan ketentuan presidential threshold (PT) sebesar 20% bagi partai politik yang mengusung kandidatnya untuk mengikuti kontestasi kepresidenan. Ketentuan ini jelas menabrak prinsip demokrasi sekaligus tujuan utama kontestasi kepemimpinan nasional, yakni upaya mendapatkan calon pemimpin yang kridebel, mumpuni dan berintegritas yang […]
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.