Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi tulang punggung bagi Pendapatan Asli Desa (PADes). Untuk itu, ia meminta mahasiswa yang terjun ke dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat membantu memberikan inovasi-inovasi terbaik untuk pengembangan BUMDes.
“Inovasi yang diusung mahasiswa KKN ke desa adalah sumber perubahan bagi desa, adalah api pembangunan bagi desa,” ujarnya saat memberikan arahan pada Pelepasan Mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret yang digelar secara virtual, Jakarta, Selasa (12/1).
Budi Arie mengatakan, selain untuk meningkatkan PADes, pengembangan BUMDes juga perlu mendapatkan perhatian signifikan untuk dapat menggerakkan ekonomi warga desa secara keseluruhan.
Menurutnya, potensi desa yang belum terjamah, selayaknya dapat diberdayakan dan dikembangkan oleh BUMDes. “Produk unggulan desa yang ekonomis, dan belum dikembangkan warga desa sendiri, patut untuk dikembangkan Bumdes,” ujarnya.
Di sisi lain, Budi Arie mengatakan, bahwa desa-desa di Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan paradigmatik, yaitu berlandaskan kepada arah SDGs Desa. Menurutnya, perubahan tersebut akan mencakup proses pembaruan data baik level desa, rukun tetangga, keluarga, hingga individu.
“Sejak (tahun) 2020 sudah teruji desa mampu menghasilkan 8 juta data keluarga penerima manfaat BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa yang valid. Teknologi informasi digunakan untuk mendukung sebanyak mungkin kegiatan di desa. Secara khusus desa digital dan desa wisata sedang dikembangkan,” ujarnya.
Ia berharap, Mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret tersebut, dapat menghasil percepatan pembangunan desa dalam rangka mencapai Tujuan SDGs Desa. Sebab menurutnya, hakikatnya mahasiswa KKN adalah penghela kemajuan desa yang paling mampu memperepat pencapaian kesejahteraan warga desa. “Hal ini tentu akan memakmurkan desa, dan membahagiakan warga desa,” pungkas dia. (***)
Sumber foto: Humas Kemendes PDTT