JAKARTA – Saat ini, ia adalah andalan Partai Demokrat. Tokoh sentral selain Susilo Bambang Yudhoyono, sang ayah. Dia juga seorang idola: politisi yang dipandang punya masa depan. Maka begitulah. Kemunculan Agus Harimurti Yudhoyono atau yang populer disebut AHY di panggung publik, memang menawan: perwira militer yang mengundurkan diri dan masuk panggung politik.
Bandung adalah tanah kelahirannya, meski ia berdarah Jawa. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, bahkan diprediksi akan menggantikan ayahandanya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Sesungguhnya, sejak lama AHY dikenal publik, karena ia memang perwira militer dengan karir bagus saat Pak SBY mempimpin negeri ini 10 tahun. Nama Agus Yudhoyono semakin bersinar saat memutuskan pensiun dari militer dan masuk gelanggang Pilkada DKI Jakarta. Pangkatnya saat itu, baru Mayor TNI.
Lahir pada 10 Agustus 1978, AHY menikahi Annisa Larasati Pohan pada 2005. Seorang buah hati, kini melengkapi perjalanan rumah tangganya yang sudah lebih dari satu dasawarsa.
Sementara itu, latar pendidikannya banyak dilewati di sejumlah daerah, mengikuti penugasan ayahnya sebagai tentara. Mulai dari di Bandung, Timor Timur, Jakarta, hingga Amerika Serikat.
Agus merupakan lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara Magelang tahun 1997. Lalu, masuk Akademi Militer, mengikuti jejak sang ayah. Tiga tahun kemudian, cucu Jenderal Sarwo Edhi Wibowo ini, lulus dengan predikat terbaik sebagai penerima penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan Adhi Makayasa, Desember 2000.
Memiliki catatan karir yang bagus dengan banyak pencapaian, seperti apa sebenarnya bekal karakter Agus Harimurti Yudhoyono berdasarkan hitung-hitungan weton dan pawukon? Lahir pada 10 Agustus 1978, AHY memiliki weton Kamis Pahing. Dalam kalender Jawi, kelahirannya pada 6 Poso 1910, atau 06 Ramadhan 1398 H.
Sifat weton Kamis, membuatnya sukses menjadi militer, sebab karakternya cenderung tegas, sedikit menakutkan. Dari pasaran Pahing, ia mendapat bekal sifat mandiri dan kuat prihatinnya. Tapi jika sudah marah, bisa sangat menakutkan.
Selain berkarir sebagai militer dengan jejang cemerlang, AHY juga dikenal memiliki kecerdasan, sehingga nyaris di banyak pendidikan ia tampil sebagai yang terbaik. Dan, itu adalah bekal yang dibawa dari lahir sebagai orang yang dinaungi padewan Indra berbakat menjadi cendikia.
Lahir pada Wuku Kurantil, ia dilambangkan Pohonnya Inggas yang bermakna, terburu-buru tetapi hatinya penyabar. Lalu burungnya dilambangkan Burungnya Slindhitan yang membuatnya tidak suka menganggur.
Pertanda lain yang membuatnya akan menjadi sosok yang terpandang ialah ia dilambangkan membawa umbul-umbul. Makna dari sasmita ini adalah bisa mendapatkan hidup senang sebagai orang besar. Maka tak heran jika publik tertarik oleh tokoh muda AHY ini. Meski potensi AHY biasa saja, publik bisa membaca rekam jejaknya di mana dia keluar dari tentara yang karirnya sedang gilang gemilang untuk ingin menjadi seorang pemimpin dan seperti memiliki mimpi besar dan hasrat kuat untuk mengubah hidup bangsa dan negaranya lebih maju dan makmur. Apalagi, katanya, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis pemimpin di tingkat elite. Go Fight Win AHY. (Berbagai sumber – wins)