BOGOR – Hari ini Tol BORR Seksi IIIA (Ruas Simpang Yasmin hingga Simpang Semplak) resmi beroperasi setelah resmi dibuka pada tanggal 30 Januari 2021 kemarin.
Hal itu dibarengi dengan penyesuaian tarif Tol BORR sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.08/KPTS/M/2021. Penyesuaian tarif baru Jalan Tol BORR ini akan diberlakukan mulai 30 Januari 2021 pukul 00.00 WIB.
Adapun Pemberlakuan tarif baru pada Jalan Tol Bogor Ring Road dengan beroperasinya Seksi III A (Simpang Yasmin-Simpang Semplak) menjadi sebagai berikut:
1. Penyesuaian Tarif BORR Segmen Sentul Selatan – Simpang Semplak (Seksi 1-2.B + 3.A):
Gol I: Rp 14.000,- yang semula Rp 10.000,-
Gol II: Rp 21.000 – yang semula Rp 15.000,-
Gol III: Rp 21.000,- yang semula Rp 15.000,-
Gol IV: Rp 28.000,- yang semula Rp 20.000,-
Gol V: Rp 28.000,- yang semula Rp 20.000,-
2. Tarif Tol Segmen Cibadak – Kayu Manis (Seksi 3.A):
Gol I : Rp. 5.000
Gol II : Rp. 7.500
Gol III: Rp. 7.500
Gol IV: Rp. 10.000
Gol V: Rp. 10.000
“Jalan Tol BORR dengan panjang total sekitar 13,8 kilometer merupakan alternatif jalan yang menghubungkan Sentul Selatan – Salabenda,” kata Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ), Dedi Krisnariawan Sunoto dalam keterangannya kepada Radar Bogor.
Selain itu, kata dia, tol BORR sebagai bagian rangkaian pembangunan dari seksi sebelumnya melalui wilayah Sentul Selatan, Kedung Halang, Kedung Badak, Simpang Yasmin dan Simpang Semplak.
PT MSJ, kata Dedi, selaku pengelola Jalan Tol BORR terus melakukan peningkatan layanan di seluruh bidang pelayanan jalan tol.
Dalam bidang transaksi antara lain dengan peningkatan kapasitas transaksi dengan penambahan jumlah titik layanan bergerak berupa Mobile Reader (MR) sebanyak 4 unit, layanan penyediaan area Top Up Center (TUC), satu Gardu Reversible (gardu layanan dua arah).
Serta dengan adanya pembangunan Simpang Susun Sentul integrasi Jagorawi transaksi yang dilakukan hanya dilakukan satu kali melalui Gerbang Tol (GT) Sentul Barat sehingga dapat memperlancar pengguna jalan dari Jalan Tol Jagorawi menuju Jalan Tol BORR.
Selain itu, pada bidang layanan lalu lintas PT MSJ melakukan penggantian marka bahu dalam menjadi warna kuning, serta dalam bidang pemeliharaan melakukan pemeliharaan jalan dengan Scrapping Filling Overlay (SFO) dan beautifikasi taman di sepanjang jalan tol.
“Jalan Tol BORR dapat mengurai kepadatan lalu lintas di Kota Bogor, terutama di Jalan Sholeh Iskandar. Jalan Tol BORR atau Lingkar Bogor ini juga diharapkan dapat memperlancar mobilisasi masyarakat dan ekonomi Bogor sebagai kota penyangga Jakarta,” urainya.
Guna memberikan pelayanan lalu lintas yang maksimal kepada pengguna jalan saat melintas di ruas Jalan Tol BORR, PT MSJ juga menyediakan berbagai kendaraan operasional yang siap siaga selama 24 Jam untuk membantu penanganan gangguan atau kecelakaan di Ruas Jalan Tol Bogor Ring Road.
Diantaranya adalah dua unit mobile customer service, satu unit Kendaraan Ambulans, satu unit kendaraan derek, satu unit kendaraan eescue, dan satu unit kendaraan patroli Jalan Raya, serta 16 unit Kendaraan Patroli Jalan Raya bantuan dari Korlantas Polri.
Beroperasinya ruas BORR Seksi III A ini, maka terdapat penambahan jalan tol operasi sepanjang 3,8 kilometer, yang sebelumnya 7,5 kilometer menjadi 11,3 kilometer.
Kata Dedi, penambahan jalan tol operasi ini menjadi dasar pemberlakuan tarif baru untuk Ruas BORR dengan mempertimbangkan jenis konstruksi Seksi IIIA Ruas Simpang Yasmin–Simpang Semplak yang merupakan konstruksi layang sehingga memerlukan biaya konstruksi yang lebih tinggi
“Nilainya sekitar empat sampai lima kali lipat dari konstruksi. Pemberlakuan tarif baru Jalan Tol BORR ini juga memperhitungkan inflasi 2,5 tahun yaitu dari Juni 2018 sampai Desember 2020 sebesar 7,3 persen,” tukas Dedi.
Selain itu, pemberlakuan tarif ini juga mempertimbangkan keseimbangan antara kemampuan membayar pemakai jalan tol dengan pengembalian investasi yang kondusif, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan peningkatan pelayananan dari Ruas BORR.
Setelah diresmikannya ruas BORR, rencananya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali memulai proyek Bogor Inner Ring Road (BIRR).
Rencananya, untuk pembangunan BIRR saat ini adalah mematangkan penyerahan aset – aset pengembang. Untuk nantinya dimanfaatkan sebagai jalan utama.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku saat ini ada empat pengembang akan menyerahkan aset jalan, yang akan dilintasi proyek BIRR. Empat titik itu kemudian berdiri diatas tiga wilayah kelurahan.
“Di Kelurahan Harjasari, Rancamaya, Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan. Ada empat pengembang yang segera kita kordinasikan. Progres baru mau mulai. Makanya kita koordinasikan dengan BPN dan OPD terkait,” jelas Dedie.
Sekedar diketahui jalur BIRR ini merupakan sambungan dari jalur R3 Katulampa, R3 Wangun, Agus Taylor Tajur hingga ke Bogor Nirwana Residence (BNR).
Namun rencana BIRR yang sudah ada sejak 2012, nyatanya belum bisa direalisasikan sampai saat ini. Semoga bisa cepat terealisir karena dengan adanya pembangunan tol-tol di wilayah Bogor akan membantu mengurangi kemacetan di wilayah kota Bogor. (*)