Kementerian PUPR Terus Lakukan Penanganan Darurat Banjir di Barabai Kalimantan Selatan
BANJARMASIN. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan upaya penanganan tanggap darurat pascabencana banjir yang menggenangi sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantam Selatan (Kalsel). Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak 15 Januari 2021 lalu, mengakibatkan kerusakan rumah warga, jalan dan jembatan serta fasilitas umum lainnya.
Bantuan tanggap darurat disalurkan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa layanan air bersih dan sanitasi, termasuk fasilitas MCK darurat ke lokasi-lokasi pengungsian dan wilayah yang masih terdampak salah satunya di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kami juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”, kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Bantuan sarana dan prasarana sanitasi dan air bersih disalurkan secara bertahap melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel berupa 4 unit Mobil Tangki Air kapasitas 4.000 liter, 1 unit mobil tinja, 1 unit dump truck, 1 unit mobil toilet, 10 unit tenda, 30 unit Hidran Umum kapasitas 2.000 liter, dan 7 unit WC portable. Penambahan akan dilakukan untuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan pengungsi dan masyarakat terdampak.
Khusus di wilayah Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang masih tergenang banjir telah disalurkan Mobil Tangki Air berkapasitas 4.000 liter sebanyak 2 unit, dump truck 1 unit, Hidran Umum kapasitas 2.000 liter 3 unit, dan IPA Mobile 1 unit. Untuk pengungsi yang masih bertahan juga diberikan bantuan seperti sembako dan obat-obatan.
Selain menangani kebutuhan air minum bagi korban bencana, Kementerian PUPR juga melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak serta pembersihan wilayah terdampak. Untuk mempercepat pemulihan konektivitas telah dilakukan perbaikan/penggantian Jembatan Tabunio II pada Lintas Selatan Kalsel (Sp Liang Anggang-Pelaihari-Batu Licin) dan Jembatan Salim di Lintas Tengah Kalsel (Banjarmasin-Tanjung-Batas Kaltim) dengan jembatan Bailey.
Saat ini kedua jembatan yang putus telah dimanfaatkan untuk memudahkan distribusi logistik dan mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari. Pemulihan konektivitas dilakukan secara dua tahap, yakni bersifat sementara dan permanen. (RUL)