Seorang Ibu Harus Punya Pengetahuan Makanan Gizi yang Baik bagi Keluarga
JAKARTA. Seorang ibu merupakan penentu atau pengarah soal makanan apa yang bakal dikonsumsi oleh anggota keluarga. Dengan peran itu, seorang ibu harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang makanan apa saja yang mesti disajikan. Pasalnya, makanan merupakan sumber utama pembentukan sumber daya manusia berkualitas.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian saat menghadiri acara Bincang Kartini 2021, di Century Park Hotel, Jakarta, Rabu (21/4/2021). Kegiatan bertajuk “Peran Perempuan Melestarikan Makanan Khas Nusantara untuk Wujudkan Ekonomi Kuat dan Keluarga Sehat Sejahtera” ini digelar atas kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri dengan Dharma Wanita Persatuan dan TP-PKK.
Indonesia memang dikenal dengan aneka kulinernya. Tri pun mengakui banyak sekali makanan nusantara yang memiliki cita rasa yang enak. Namun, ia menilai sering kali masyarakat mengolah makanan berdasarkan kebiasaan, tanpa mencari tahu lebih dulu cara pengolahannya yang benar.
Untuk itu, Tri mengingatkan, pengolahan makanan tidak hanya dilihat dari sekadar rasa enak, tetapi juga manfaatnya terhadap tubuh. “Kebutuhan tubuh seseorang mungkin berbeda dengan orang lain, oleh sebab itu kita harus tahu dulu sebelum kita mengonsumsi sesuatu,” ujar Tri.
Dia menyebutkan, selain untuk mengobati rasa lapar atau memanjakan lidah, makanan merupakan tabungan bagi tubuh di masa mendatang. Dengan demikian, makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan kondisi tubuh.
Tri berpesan, jangan sampai asupan yang masuk justru tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menurutnya, hal ini dapat diketahui dengan memeriksa kondisi tubuh secara rutin. “Sehingga kalau kolestrol kita tinggi, (maka) menghindari makanan yang mengandung kolestrol, kalau gulanya tinggi kita kurangi,” katanya.
Ia juga menyinggung sejumlah syarat dasar yang perlu diperhatikan saat menyiapkan makanan. Beberapa di antaranya menyangkut bahan makanan yang digunakan, cara pengolahannya, cara penyimpanannya baik bahan mentah maupun matang, cara penyajiannya, dan beberapa aspek lainnya.
Tri juga menjelaskan piramida makanan sehat, contohnya terkait kebutuhan karbohidrat. Menurut Dinas Kesehatan, kata Tri, lebih baik karbohidrat dihasilkan dari sumber makanan yang beragam. “Kita bervariasi, misalnya (dari) nasi, jagung, kentang, dan lain-lain,” katanya.
Selain diskusi, dalam gelaran tersebut dilaksanakan pula kegiatan demo memasak dengan olahan pangan nusantara secara virtual. Salah satunya seperti dilakukan oleh Ketua Tim TP-PKK Jawa Timur Arumi Bachsin yang mengolah Soto Lamongan dan Es Buto Ijo. Selain Arumi, beberapa peserta lainnya yang turut tergabung secara virtual juga ikut menunjukkan olahan panganan khas daerahnya masing-masing. (RUL)