JAKARTA. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo meminta kepada pimpinan untuk dapat menjadi teladan dalam penerapan nilai dasar atau _core values_ BerAKHLAK. Nilai dasar yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo ini berlaku bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia.
Dengan menjadi teladan atau _role model_ di instansinya masing-masing, maka perlahan akan terbentuk budaya kerja BerAKHLAK. “Dengan pimpinan menjadi teladan penerapan BerAKHLAK bagi ASN di instansinya, maka budaya kerja akan semakin kuat dan dapat membangun SDM ASN yang unggul,” jelas Menteri Tjahjo dalam Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLVIII Tahun 2021, di Kantor LAN Veteran, Jakarta, Jumat (30/07).
Teladan oleh pimpinan ini dilakukan dengan menunjukkan dalam keseharian kerja dan berperilaku yang mencerminkan nilai BerAKHLAK. Dengan demikian, selain budaya kerja akan semakin kuat, produktivitas ASN juga akan semakin tinggi sehingga dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Tjahjo menyampaikan bahwa penetapan BerAKHLAK sebagai nilai dasar ini merupakan upaya untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN yang masih bervariasi di setiap instansi. Dengan BerAKHLAK, maka setiap ASN memiliki nilai dasar yang sama sehingga memunculkan orientasi yang sama pula, yakni untuk melayani masyarakat, bangsa dan negara. Berbagai variasi nilai tersebut harus diintegrasikan dalam BerAKHLAK yang melengkapi detail panduan perilaku dari tujuh Nilai yang ada.
Nilai dasar BerAKHLAK kini menjadi pegangan seluruh ASN dalam bekerja dan berperilaku. Terdiri dari tujuh nilai, BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Dengan memegang teguh nilai-nilai BerAKHLAK, maka ASN dapat memahami kebutuhan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan prima serta terbuka untuk melakukan perbaikan dalam pelayanan. Mendukung hal tersebut, ASN juga terbuka untuk dapat meningkatkan kompetensi untuk senantiasa beradaptasi dengan tantangan yang semakin dinamis agar menghasilkan kualitas kerja yang semakin membaik.
Menteri Tjahjo melanjutkan bahwa untuk mendukung percepatan transformasi ASN, nilai dasar BerAKHLAK juga diikuti dengan semboyan yang sama bagi ASN dalam menjalankan tugasnya. Semboyan yang sama ini dijadikan sebagi _employer branding_ ASN, yakni Bangga Melayani Bangsa.
“Selain penting bagi pimpinan untuk menjadi teladan penerapan nilai BerAKHLAK, pimpinan juga memainkan peran yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa Bangga Melayani Bangsa bagi ASN dalam melaksanakan tugasnya,” lanjut Tjahjo.
Adanya semboyan sebagai _employer branding_ ini, diharapkan ASN dapat melaksanakan tugasnya dengan bangga dalam melayani bangsa. Rasa bangga sebagai bagian dari pemerintahan, perubahan, pelaksana kebijakan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Sehingga masyarakat pun dapat merasakan manfaatnya dan puas menerima pelayanan dari ASN.
“Dengan pimpinan menjadi teladan penerapan nilai dasar BerAKHLAK dalam menjalankan tugasnya, maka akan tumbuh rasa Bangga Melayani Bangsa dari para ASN, sehingga potensi-potensi yang terdapat dari diri ASN dapat terus digali dan didayagunakan serta dapat menciptakan ASN yang bangga telah bekerja keras dalam melayani bangsa Indonesia,” pungkas Tjahjo. (RUL)