☕ *Hikmah Pagi* ☕
*بسم الله الرحمن الرحيم*
*الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته*
Sebagian orang ada yang _beramal tanpa ilmu._ Mereka tidak mengenal dan tidak mengetahui yang benar. Sehingga amal ibadahnya tidak berdasarkan ilmu. Mereka pun tersesat dari jalan yang benar.
Ada juga orang yang _mengetahui kebenaran tetapi tidak mengamalkannya._ Mereka pun menjadi orang-orang yang dimurkai.
Sebab orang-orang yang memiliki ilmu, namun fasik itu akan memperoleh siksaan di akhirat. Bahkan _*siksaan yang diterimanya itu didahulukan dibanding orang-orang jahiliyah penyembah berhala.*_
Dalam kitab _*”at Targib wat Tarhib”*_ dituliskan sebuah hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan Imam Thabrani:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلزَّبَانِيَةُ أَسْرَعُ اِلَى فَسَقَةِ الْقُرَّاءِ مِنْهُمْ اِلَى عَبَدَ ةِ الْاَوْثَانِ. فَيَقُوْلُوْنَ يُبْدَأُبِنَاقَبْلَ عَبَدَةِ الْاَوْثَانِ؟ فَيُقَالُ لَهُمْ لَيْسَ مَنْ يَعْلَمُ كَمَنْ لَا يَعْلَمُ.
Nabi Muhammad bersabda: _”Para malaikat zabaniyah lebih mempercepat menyiksa para ulama yang fasik daripada menyiksa orang-orang musyrik penyembah berhala”._
Maka bertanya para ulama yang fasik itu: _”Mengapa kami yang didahulukan sebelum orang-orang penyembah berhala?”_
Lalu dijawab pada ulama fasik itu; _”Tidaklah orang-orang yang tahu itu seperti orang-orang yang tidak tahu”._
Dapat dipahami baik orang-orang musyrik yang menyembah berhala maupun ulama yang fasik, maka keduanya mendapat siksaan di akhirat. Akan tetapi, _siksaan Allah lebih dulu diberikan kepada ulama yang fasik dibanding para penyembah berhala._
Sebab para ulama itu adalah orang-orang yang berilmu, sudah mengetahui tentang mana yang diperintahkan dan dilarang oleh syariat. Namun, ilmu yang diperolehnya tidak diterapkan dalam kehidupannya.
Malah terus tergelincir dalam nafsunya sehingga melakukan dosa-dosa. Sebab itulah mereka lebih didahulukan siksanya.
Berkata *Ibnu Qayyim* _rahimahullah_:
من لم يعرف الحق فهو ضال ومن عرفه وآثر غيره عليه فهو مغضوب عليه ومن عرفه واتبعه فهو مُنعم عليه. [اغاثة اللهفان (٢٤/١)]
_”Barangsiapa tidak mengenal kebenaran, maka dia adalah orang yang sesat._
_Barangsiapa mengetahui kebenaran, sementara dia lebih mengutamakan selainnya, maka dia menjadi orang yang dimurkai (oleh Allah)._
_Dan barangsiapa yang mengenal kebenaran dan mengikutinya, maka dia lah orang yang diberi nikmat (oleh Allah)”._
_Wallahu a’lam_
*_Baarakallahu fiykum_*.