Saudaraku,
Al-Razi mengatakan dalam al-Tafsir _Al-Kabir_ bahwa waktu itu ajaib, unik dan penuh misteri. Dalam perjalanan waktu manusia, terkumpul berbagai takdir kehidupan yang tidak diketahui siapapun. Di sana ada kebahagiaan dan kesedihan, kesuksesan dan kegagalan, sehat dan sakit, hidup kaya dan miskin, serta kaum berkuasa dan kaum lemah. Namun demikian, kedudukan manusia hakikatnya tergantung pada detik-detik terakhir hidupnya…
Bisa jadi sepanjang hidupnya dipenuhi dengan kemaksiatan pada Allah Azza wa Jalla, menyusahkan hidup orang lain, bertindak zalim dan otoriter dengan mengatas namakan “demi kebaikan”, gaya hidup yang hedonis dan materialis, tapi sangat berharap menjelang detik-detik kematiannya ia bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla dan menyebarkan cinta kasih kepada sesama, sehingga dengan itu ia mendapatkan predikat _husnul khatimah_ (akhir yang baik)…
Saudaraku,
Menjelang akhir tahun 2021 ini ada baiknya kita merefleksi diri dengan waktu yang terus berlalu begitu cepat. Waktu sangatlah berharga. Betapa berharganya waktu, hingga menyia-nyiakannya adalah bentuk puncak kerugian, bahkan lebih berbahaya dari kematian…
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها
“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya.”
(Al-Fawaid hlm. 44)
Apabila waktu di sia-siakan terus-menerus maka untuk apa kita hidup? Waktunya tidak bermanfaat baik untuk diri sendiri dan orang lain. Waktunya justru dihambur-hamburkan untuk menzalimi orang lain, bertindak sewenang-wenang dan otoriter. Waktu hanya digunakan untuk bersenang-senang ketika bergelimang kekuasaan, bermain-main dan bersenda gurau saja?
Saudaraku,
Betapa berharganya waktu hingga Allah Azza wa Jalla bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya dalam Al-Quran, hal ini menunjukkan makhluk tersebut memiliki keistimewaan. Allah Azza wa Jalla bersumpah dengan waktu dalam dalam beberapa ayat Al Qur’an. Misalnya _wal-ashri_ (demi masa), _wad-dhuha_ (demi waktu dhuha), _wal-lail_ (demi waktu malam) dan lain-lainnya. Waktu memang sangat berharga dan harus dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Kita pun sepakat bahwa waktu itu sangat berharga. Misalnya ada pepatah Arab yang menyebutkan betapa waktu itu sangat penting,
اَلْوَقْتُ أَنْفَاسٌ لَا تَعُوْدُ
“Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”
Saudaraku,
Orang yang sukses dunia dan akhirat akan sangat menyesal jika waktunya terbuang percuma tanpa manfaat dan faidah. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
ﻣَﺎ ﻧَﺪِﻣْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻲْﺀٍ ﻧَﺪَﻣِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻏَﺮَﺑَﺖْ ﴰَﺴْﻪُ ﻧَﻘَﺺَ ﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺟَﻠِﻲ ﻭَﱂَ ْﻳَﺰِﺩْ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻤَﻠِﻲ
“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.”
(Lihat Miftahul Afkar)
Mereka juga pelit dengan waktu mereka, Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,
أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كَانَ أَحَدُهُمْ أَشَحَّ عَلَى عُمْرِهِ مِنْهُ عَلَى دِرْهَمِهِ
“Aku menjumpai beberapa kaum, salah satu dari mereka lebih pelit terhadap umurnya (waktunya) dari pada dirham (harta) mereka.”
(Al-‘Umru was Syaib no. 85)
Saudaraku,
Sibukkanlah diri kita dengan hal baik dan bermanfaat sedemikian rupa sehingga tidak sempat lagi untuk kita sedetikpun melakukan hal batil dan zalim yang merugikan diri sendiri maupun orang lain…
Perhatikan perkataan emas yang dinukil oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.”
(Al Jawabul Kaafi hlm. 156)
Ini adalah kaidah dalam kehidupan. Apabila semua waktu kita tidak diisi dengan hal baik, pasti diisi oleh hal batil. Paling minimal diisi dengan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Maka buatlah program, rencana serta target hidup ke depan agar hari-hari kita selalu terisi oleh hal-hal dan aktivitas yang baik…
Saudaraku,
Hendaknya kita perhatikan dan kita atur dengan baik, waktu dan umur yang telah Allah Azza wa Jalla berikan kepada kita. Mayoritas manusia banyak lalai dan menyia-nyiakan waktu…
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”
(HR. Bukhari no. 6412)
Ketika Allah Azza wa Jalla mengaruniakan nikmat sehat dan waktu senggang kepada kita, justru kita seringkali melalaikannya. Baru terasa betapa nikmat sehat ketika kita sakit, betapa nikmat waktu senggang ketika kita sibuk dengan berbagai aktivitas yang begitu melelahkan…
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa memanfaatkan semua waktu dalam hal baik sedemikian rupa sehingga tidak sempat melakukan hal batil dan zalim untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.
_Wallahua’lam bishawab_