JAKARTA. Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menerima kunjungan Kelompok Masyarakat Sipil Ukraina di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2023). Kedatangan delegasi bersama Duta Besar Ukraina untuk RI Vasyl Hamianin juga disambut Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad didampingi Anggota DPR RI Sugiono dan Mohamad Hekal.
Dalam pertemuan tersebut, Kelompok Masyarakat Sipil Ukraina meminta dukungan sekaligus membahas mengenai dampak konflik antara Ukraina dan Rusia yang masih berlangsung.
“Mereka menjelaskan situasi di Ukraina saat ini. Mereka menyuarakan bahwa permasalahan perang ini adalah tidak hanya perang yang menyangkut konflik pertempuran senjata atau politik. Tetapi dampak yang berhubungan dengan warga sipil dimana masyarakat mereka sangat tertekan dalam perang ini,” ujar Putu Supadma usai menerima kunjungan di Ruang Delegasi, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Dalam laporannya, Kelompok Masyarakat Sipil Ukraina menyampaikan jika konflik yang berlangsung hampir setahun terakhir ini telah menimbulkan banyaknya gelombang pengungsi Ukraina. Selain itu, infrastruktur dan situs-situs budaya menjadi hancur. Bahkan, kegiatan belajar mengajar menjadi terhambat.
Menanggapi hal itu, Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini menyampaikan simpatinya. Ia mengatakan bahwa Parlemen Indonesia aktif menyuarakan resolusi perdamaian bagi kedua pihak dalam berbagai forum internasional, salah satunya Inter-Parliamentary Union (IPU). Disebutkan bahwa dorongan untuk dibentuknya tim dengan tujuan menyelesaikan konflik tersebut juga sudah dilakukan.
“Tapi di sisi lain juga bahwa parlemen kita sangat mendukung terwujudnya perdamaian di Ukraina, bahkan kita mendorong terbentuknya task force untuk penyelesaian konflik atau perang antara Ukraina dan Rusia,” lanjutnya.
Dorongan tersebut berupa turun langsungnya Perwakilan IPU Task Force mengunjungi Kiev dan Moskow dan melakukan serangkaian dialog dengan parlemen kedua negara. Dalam menjalankan misinya, IPU Task Force juga selalu menekankan dialog dan diplomasi parlemen.
“Perwakilan kita dari Indonesia atau Asia Pasifik ada Pak Fadli Zon yang mewakili. IPU Task Force langsung turun ke Ukraina dan Rusia untuk meyakinkan bahwa peperangan ini atau konflik ini tidak akan menghasilkan sesuatu apapun bahkan akan menimbulkan berbagai dampak yang buruk, seperti krisis ekonomi, food security hingga krisis energi.
Karena itu, kami akan berupaya mendorong upaya-upaya perdamaian, baik dari ranah parlemen, ataupun people to people relations bagi masyarakat Ukraina,” pungkas Putu Supadma. (RUL)