JAKARTA– Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ada sekitar 10 kota/kabupaten di Indonesia yang berpotensi besar menghasilkan beras cukup tinggi pada Maret-April 2024.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah produksi beras pada Maret 2024 diperkirakan mencapai 3,54 juta ton. Sementara April diprediksi sebanyak 4,92 juta ton.
Untuk Maret 2024, BPS mencatat Banyuasin menempati urutan pertama sebagai wilayah yang diprediksi menghasilkan beras dengan jumlah cukup besar yakni sekitar 133,68 ton beras.
Kemudian pada posisi kedua, ada Lamongan dengan prediksi capaian produksi sebanyak 98,49 ton. Lalu ketiga ada Grobogan dengan 91,33 ton dan Demak sekitar 82,90 ton.
Selanjutnya, BPS mencatat Sragen berada di posisi kelima dengan prediksi
79,98 ton. Disusul Pati dengan 73,36 ton dan juga Ngawi dengan 71,68 ton.
Ada juga Bojonegoro di posisi kedelapan dengan 66,26 ton. Kemudian Blora 60,61 ton dan Nganjuk 54,30 ton.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, prediksi capaian produksi beras tersebut tak lepas dari program gerakan tanam serentak yang digagas Kementan.
“Sejak akhir tahun 2023 kami terus gencarkan gerakan tanam serentak agar pada Maret 2024 sudah bisa merasakan panen,” kata Mentan Amran, Jumat 1 Maret 2024.
Dia meyakini program gerakan tanam serentak itu efektif dalam membantu para petani untuk meraih panen pada tepat waktu sesuai harapan dan perhitungan.
“Mudah-mudahan panen raya bisa kita laksanakan di seluruh wilayah pada Maret ini,” tutur Mentan Amran.
Kemudian untuk prediksi panen 2024, BPS mencatat Indramayu sebagai wilayah yang berpotensi menghasilkan produksi beras cukup banyak yakni sekitar 114,53 ton.
Pada posisi kedua ada Cilacap dengan
102,05 ton. Kemudian disusul Oku Timur di urutan ketiga dengan 94,14 ton.
Sementara pada posisi keempat ada Subang dengan capaian perkiraan sebanyak 92,11 ton. Lalu ada Lamongan dengan 89,16 ton.
Di urutan keenam ada Bojonegoro dengan 87,16 ton. Di bawahnya ada Lampung Tengah dengan 84,55 ton. Kemudian Grobogan dengan 82,69 ton.
Selanjutnya ada Jember dengan 78,53 ton dan terakhir Majalengka dengan prediksi capaian produksi beras sebanyak 72,10 ton.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, perkiraan capaian produksi beras ini adalah buah dari komitmen Kementan bersama para pelaku pertanian yang bergerak demi masa panen yang kembali normal.
“Kita berkomitmen penuh terhadap kondisi ini. Evaluasi terus kami lakukan agar panen bisa kami capai sebagaimana mestinya,” kata dia.
Dirjen Suwandi berharap panen bisa dirasakan oleh seluruh daerah tanpa adanya kendala alam seperti fenomena El Nino yang pada tahun lalu cukup memberikan dampak kepada sektor pertanian.
“Harapan kami tentunya semua daerah, semua wilayah bisa merasakan panen dengan baik sesuai harapan. Dan kami berkomitmen untuk membantu mendorong agar panen bisa maksimal di tahun 2024,” tandasnya. (RUL)