JAKARTA (DesentraLNEWS) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siagakan 15.705 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di 38 provinsi dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2024.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya mengatakan untuk menyikapi tingginya animo masyarakat yang akan mudik, Kemenkes bersama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dan lintas sektor terkait lainnya berkolaborasi dalam kesiapsiagaan mudik hari raya Idulfitri 1445 H.
“Khususnya terkait pelayanan kesehatan di jalur-jalur padat yang dilalui oleh pemudik. Kolaborasi dan koordinasi ini sangat diperlukan agar arus mudik/balik dapat berjalan dengan aman, sehat, tertib, selamat, dan lancar,” kata Azhar melalui keterangan resminya Jumat (5/4/2024).
Fasyankes yang disiagakan terdiri atas 10.147 puskesmas, 3.186 rumah sakit (RS), 352 Public Safety Center (PSC) 119, 51 balai kekarantinaan kesehatan (BKK), dan 1.569 Pos Pelayanan Kesehatan di sepanjang jalur mudik.
Azhar mengatakan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas kesehatan untuk tetap mengaktifkan puskesmas dan RS di wilayah masing-masing dalam upaya penanganan rujukan dari pos kesehatan yang dibangun.
Pemerintah Indonesia memperkirakan 193,6 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Idulfitri 1445 H/2024 M. Angka itu meningkat dibandingkan Idulfitri 2023, yakni 123,8 juta orang.
Pemerintah juga memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, yang menandai awal cuti bersama, dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang atau 13,7 persen.
Sementara itu, perkiraan puncak arus balik terjadi pada H+3 atau Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen.
Pos pelayanan kesehatan disiapkan di pintu keluar (exit) tol, tempat istirahat (rest area) yang terletak di jalur tol operasional, arteri atau jalur non-tol, tempat wisata, tempat ibadah, terminal, stasiun, bandara, dan penyeberangan pelabuhan.
Kemenkes menurunkan Tim Pemantauan Pos Kesehatan yang akan memantau di enam jalur diantaranya:
1) Jalur Jakarta–Bali melalui Jalan Tol Trans-Jawa
2) Jalur Jakarta–Jawa Barat–Jawa Tengah–DI Yogyakarta melalui jalur selatan
3) Jalur DI Yogyakarta–Banyuwangi melalui jalur selatan
4) Jalur Jakarta–Palembang melalui penyeberangan Merak–Bakauheni
5) Jalur Lampung–Padang
6) Jalur Aceh–Sumatra Utara–Riau
Azhar menjelaskan pemeriksaan disemua pos kesehatan adalah gratis. Apabila dibutuhkan rujukan, pasien harus memiliki BPJS Kesehatan karena semuanya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Karena itu kita sudah kerja sama dengan BPJS, tapi kalau untuk kecelakaan lalu lintas ada Jasa Raharja,” kata Azhar.