JAKARTA (DesentraLNEWS) – Prestasi Partai Keadilan Sejahtera kian moncer dibawah nahkoda Ahmad Syaikhu, Presiden PKS yang menggantikan Sohibul Iman, prestasi tersebut dibuktikan dengan menempatkan PKS sebagai Partai Pemenang Pemilu di DKI Jakarta mengalahkan PDIP dengan perolehan suara sebesar 1.012.028 suara atau 16,68 persen.
Kenaikan suara pun terjadi di tingkat nasional, PKS sukses menambah kursi DPR RI dari 50 Kursi menjadi 53 kursi dan perolehan suara nasional sebesar 12,78 juta suara atau 8,42 persen. Tak hanya itu, kesuksesan ini pun digenapkan dengan pecah telurnya beberapa dapil di Pulau Jawa yang selama ini tidak ada wakil PKS di sana, salah satunya adalah Dapil X Jawa Tengah, dan beberapa Dapil di Jawa Timur.
Kinerja moncer PKS ini tak lepas dari sosok Presiden bertangan dingin, hangat, bersahaja, namun tegas dengan prinsip dan nilai-nilai kepartaian dan siap menjadi contoh yang baik bagi setiap kader di setiap lapisan. Santri Pesantren Buntet Cirebon ini dinilai cukup tegas dan konsisten dengan semua aturan partai dan kebijakan yang dikeluakannya.
Berbagai kebijakan yang dikeluarkan, menurut mantan Wakil Waliota Bekasi ini, semua harus bermuara pada peningkatan elektabilitas dan kemenangan partai. Karena itu, kesuksesan PKS pada pemilu 2024 tak lepas dari salah satu kegiatan yang disebut Commanders Call, yang wajib diikuti dan ditaati oleh semua kader partai di semua tingkatan. “Dengan mendekatan diri kepada Allah SWT, dan jauhi maksiat, kita berharap Ridho Allah selalu membersamai kita dalam setiap langkah pemenangan,” katanya.
H. Ahmad Syaikh menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak 2020. Saat ini, Ahmad Syaikhu juga merupakan anggota DPR Fraksi PKS periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Jawa Barat VII. Sebelum memutuskan terjun ke dunia politik, Suami dari Lilik Wahidah ini merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Syaikhu menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan pada 1986 hingga 1989. Kemudian, Syaikhu ditarik menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat pada 1989 hingga 2004. Di BPKP Pusat, Syaikhu menjadi deputi bidang pengawasan keuangan daerah.
Santri lulusan Pesantren Buntet yang lahir di Cirebon, 23 Januari 1965 ini, memulai karier politik saat mengikuti pemilu legislatif untuk DPRD Kota Bekasi pada 2004. Dia menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari PKS dan akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009. Syaikhu pun berhenti dari PNS dan konsen menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Bekasi.
Perlahan, karier politiknya terus menanjak, dan sukses menduduki kursi DPRD Jawa Barat pada 2009-2013.
Mendapat amanah baru sebagai Calon Wakil Walikota Bekasi dengan mengikuti Pemilihan Wali Kota Bekasi pada 2013 mendampingi Rahmat Effendi dari partai Golkar. Syaikhu dan Effendi diusung oleh Partai Golkar dan PKS. Pasangan Ahmad Syaikhu-Rahmat Effendi keluar sebagai pemenang menjadi wakil wali kota mendampingi Wali Kota Rahmat Effendi pada periode 2013-2018.
Syaikhu juga pernah mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Mayjen (Purn) Sudrajat yang diusung oleh Gerindra dan PKS. Namun, keduanya tidak terpilih. Namun, takdir berkata lain, sempat diisukan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno yang menjadi Cawapres Prabowo pada 2019 lalu, namun sukses terpilih menjadi Anggota DPR RI dari Jawa Barat VII meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta.
Darah politiknya mulai tumbuh karena erat terlibat dalam berrbagai kegiatan organisasi saat masih muda. Mulai dari sekolah dasar hingga organisasi kepemudaan atau organisasi kemasyarakatan. Pengalaman berorganisasi tersebut menjadi bekal baginya untuk terjun di dunia politik hingga menjadi presiden PKS.
Bahkan, ketika menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (1983-1986), Ahmad Syaikhu terlibat aktif di senat mahasiswa sebagai Ketua Bidang Kerohanian Islam dan Ketua Masjid Kampus Baitul Maal Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK).
Di organisasi kepemudaan, Ahmad Syaikhu juga tercatat pernah bergabung di Pemuda Pancasila dengan menjadi Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO). Syaikhu juga pernah menjadi ketua Perbakin Kota Bekasi selama dua periode.
Motto hidup ayah dari Caleg DPRD Kota Bekasi yang terpilih dari Dapil Kecamatan Medan Satria dan Bekasi, Muhammad Kami ini adalah “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya”. Karena itu, imbuhnya, setiap aktivitas yang kita lakukan harus bernilai banyak, bernilai secara pribadi, bernilai bagi orang lain dan orang banyak, bernilai untuk membangun negeri ini lebih baik,” katanya.