JAKARTA (DesentraLNEWS) – Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI) KH Muhyiddin Junaidi mengecam sikap Amerika Serikat (AS) yang lewat vetonya hendak menggagalkan Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Hak veto AS untuk menggagalkan Palestina sebagai anggota penuh PBB adalah bukti nyata bahwa AS memang negara utama pelindung Teroris zionis Israhell,” kata Kiai Muhyiddin melalui pernyataan tertulisnya kepada Suara Islam, Ahad (21/4/2024).
Menurut Kiai Muhyiddin, seharusnya PBB mengambil sikap tegas terhadap AS yang selalu bersikap standar ganda untuk mendukung Israel.
“Sudah saatnya PBB mengambil keputusan yang bijak dan permanen agar hak veto yang diberikan kepada AS dibatalkan karena sikap ambivalen dan standard ganda AS yang selalu berpihak kepada Zionis,” jelasnya.
Kepada lembaga internasional, pihaknya menyerukan agar menghentikan kerja sama dengan AS sebagai upaya menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.
“Kepada masyarakat dunia terutama Liga Arab dan OIC serta GNB agar tak lagi menjadikan AS sebagai mitra kerja dan savior dalam menata kehidupan dunia yang lebih adil dan aman. Sebaliknya AS adalah aktor intelektual dibalik kehancuran, kekacauan dan genosida yang dilakukan Zionis,” ujar Kiai Muhyiddin.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menyarankan agar negara-negara Arab menarik investasinya di AS.
“Dana investasi negara Arab yang begitu besar di AS dengan fund managernya adalah kelompok pro zionis seharusnya di tarik saja. Faktanya menunjukan bahwa tak sedikit dari keuntungan investasi tersebut juga disalurkan untuk membantu Zionis,” tegasnya.
Selain itu, Kiai Muhyiddin meminta kepada para tokoh untuk tidak lagi mengidolakan AS sebagai negara yang membanggakan. “Kepada semua tokoh dan publik figur dari ormas Islam dan akademisi yang masih mengidolakan AS sebagai save heaven agar menggunakan hati nurani dan sadar bahwa AS itu adalah bapak munafik terbesar dalam sejarah,” tandasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya pada Kamis AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengajukan keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Veto dilakukan saat sejumlah negara berkumpul di New York untuk melakukan pemungutan suara soal rancangan resolusi yang dibuat oleh Aljazair yang merekomendasikan penerimaan Palestina untuk mendapatkan keanggotaan di PBB.