YERUSALEM (DesentraLNEWS) – Syekh Kamal al-Khatib, wakil kepala Gerakan Islam di Palestina yang diduduki tahun 1948, menyerukan kepada jamaah Muslim untuk terus mengunjungi Masjid Al-Aqsha untuk membela situs suci tersebut dari serangan dan pelanggaran Israel.
Al-Khatib mengirim pesan kepada rakyat Palestina atas nama rakyat Palestina yang diduduki tahun 1948, mendesak mereka untuk tidak melepaskan tugas mereka untuk melindungi Masjid Al-Aqsha dalam menghadapi serangan dan serangan Israel yang sedang berlangsung dan terus meningkat di Masjid dan seruan untuk menyembelih hewan kurban.
“Kalian harus menjaga kehormatan yang kalian miliki, dan kalian harus menjaga janji kalian terhadap Masjid Al-Aqsha dan memperkuat keteguhan hati penduduk Yerusalem,” ujar Al-Khatib dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Kamis (25/4/2024).
Syeikh al-Khatib memperingatkan bahwa Al-Aqsha sedang mengalami masa kritis di mana polisi penjajah Israel memperketat jeratnya terhadap rakyat Palestina dan mengintensifkan razia di Masjid Al-Aqsha di bawah perlindungan dan dukungan Amerika Serikat (AS) dan kebijakan normalisasi oleh beberapa negara Arab.
Sementara itu, lebih dari 700 pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa yang diberkahi pada Rabu pagi, untuk menandai hari kedua hari raya Yahudi “Paskah”.
Polisi membubarkan para awak media yang meliput penyerbuan pemukim ke dalam Masjid di Bab al-Silsilah. Polisi dilaporkan menangkap beberapa warga setelah memeriksa kartu identitas mereka di Gerbang Raja Faisal.
Para pemukim melakukan tur provokatif di halaman Masjid Al-Aqsha, dan melakukan ritual Talmud di sisi timurnya serta di daerah seberang Dome of the Rock.
Gerakan Hamas menyerukan kepada massa Palestina di seluruh Tepi Barat, Yerusalem dan wilayah Palestina yang diduduki tahun 1948 untuk memobilisasi, mengunjungi Al-Aqsha, dan tetap berada di dalam bangunan dan halamannya hingga hari Senin, untuk melindungi dan mempertahankan situs suci tersebut dari penodaan dan rencana Yahudisasi oleh Israel.
Gerakan ini mengindikasikan bahwa kelompok-kelompok yang diduga sebagai kuil berencana untuk menodai halaman Al-Aqsha dengan melakukan ritual pengorbanan di dalam situs suci tersebut pada hari Ahad dan Senin, dan menekankan perlunya untuk menghadapi dengan tegas upaya-upaya yang bertujuan untuk merongrong kesucian Masjid.