KORSEL (DesentraLNEWS) – Influencer muslim Korea Selatan, Ayana Moon menjawab tantangan Daud Kim untuk menjelaskan alasannya membuka rekam jejak Youtuber mualaf itu. Dalam unggahan video dalam tiga bahasa: Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris yang diunggah di Instagram pribadinya pada Senin malam 22 April 2024, Ayana mengatakan konflik dengan Daud Kim akan dijelaskan oleh pengacaranya.
Pengacara Ayana Moon akan Jelaskan Hal Ilegal di Korea Selatan
“Halo teman-teman, saya Ayana dari Korea Selatan. Pengacara saya akan berbicara di Al Arabiya Tafa Alkum Show. Dia akan menjelaskan apa itu isu ilegal. Bagaimana seseorang melanggar hukum di Korea, niat yang salah berdasarkan hukum Korea, dan fakta-fakta dari jurnalis di Korea,” katanya.
Sebelumnya, Daud Kim menyebut Ayana sudah menggiring kebencian masyarakat terhadapnya hingga membuat rencananya membangun masjid di Incheon, Korea Selatan batal. Pemilik tanah yang sudah bertransaksi dengannya batal menjual tanahnya. Daud mempertanyakan apakah Ayana memiliki masalah dengannya.
“Tolong jawab aku, Ayana Moon. Jika Anda punya masalah dengan (rencanaku) membangun masjid, mengapa tidak memberitahuku secara pribadi. Mengapa Anda mengekspos saya ke stasiun TV dan meyakinkan mantan istri saya untuk mengekspos saya ke mereka (TV)?” tulisnya. “Apa kesalahan besarku jika aku membangun masjid di Korea?”
Tantangan Daud Kim kepada Ayana Moon
Tantangan ini dia ungkapkan usai Ayana Moon mengingatkan para penyumbang agar tidak sembarangan memberikan dananya kepada Daud Kim yang melakukan penggalangan donasi untuk membangun masjid. Ayana menjelaskan, dalam peraturan di Korea Selatan, individu dilarang mengumpulkan dana menggunakan akun pribadi dana di atas 10 juta won. Ayana juga mengingatkan penyumbang sebaiknya menelusuri latar belakang Daud Kim terlebih dulu sebelum mengirimkan uang.
Influencer muslim Korea Selatan, Ayana Moon menjawab tantangan Daud Kim untuk menjelaskan alasannya membuka rekam jejak Youtuber mualaf itu. Dalam unggahan video dalam tiga bahasa: Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris yang diunggah di Instagram pribadinya pada Senin malam 22 April 2024, Ayana mengatakan konflik dengan Daud Kim akan dijelaskan oleh pengacaranya.
Pengacara Ayana Moon akan Jelaskan Hal Ilegal di Korea Selatan
“Halo teman-teman, saya Ayana dari Korea Selatan. Pengacara saya akan berbicara di Al Arabiya Tafa Alkum Show. Dia akan menjelaskan apa itu isu ilegal. Bagaimana seseorang melanggar hukum di Korea, niat yang salah berdasarkan hukum Korea, dan fakta-fakta dari jurnalis di Korea,” katanya.
Sebelumnya, Daud Kim menyebut Ayana sudah menggiring kebencian masyarakat terhadapnya hingga membuat rencananya membangun masjid di Incheon, Korea Selatan batal. Pemilik tanah yang sudah bertransaksi dengannya batal menjual tanahnya. Daud mempertanyakan apakah Ayana memiliki masalah dengannya.
“Tolong jawab aku, Ayana Moon. Jika Anda punya masalah dengan (rencanaku) membangun masjid, mengapa tidak memberitahuku secara pribadi. Mengapa Anda mengekspos saya ke stasiun TV dan meyakinkan mantan istri saya untuk mengekspos saya ke mereka (TV)?” tulisnya. “Apa kesalahan besarku jika aku membangun masjid di Korea?”
“Tolong cek latar belakang dia apakah dia pernah terlibat kriminalitas, dia pernah terkena pasal pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lain,” tulis Ayana.
Ayana sendiri sebenarnya sudah menanggapi tantangan Daud Kim di Instagram Storynya, tak lama setelah Daud Kim melontarkan tantangannya pada Ahad malam, 21 April 2024. “Korea adalah negara demokrasi liberal. Segala penyidikan dan penghukuman TIDAK dilakukan dalam beberapa hari, namun polisi dan jaksa melakukan penyidikan dalam jangka waktu tertentu,” tulisnya.
Ia juga mengingatkan Daud Kim agar tidak menggunakan Islam untuk mendapatkan uang. Peringatan juga ia sebuat agar tidak bermain-main dengannya. “Jangan menjual AGAMA dan jangan bermain api dengan saya tanpa persiapan yang layak,” tulisnya.
Ayana Moon juga menyindir bahwa lembaganya, Ayana Foundation saat ini membiayai penerbitan Jurnal Al Shajarah milik Universitas Islam Internasional Malaysia selama setahun setelah berhenti terbit lantaran ketiadaan sponsor. “Mensponsori peneliti kami yang luar biasa dengan DANA saya sendiri,” tulisnya memamerkan Jurnal Al Shajarah.
Sebelum melakukan pengumpulan dana untuk membangun masjid di Incheon yang akhirnya batal, Daud Kim juga pernah membuka donasi serupa untuk membangun masjid di Daegu. Donasi itu dibuka melalui akun PayPal miliknya dengan anggaran 70 juta won atau sekitar Rp 824,5 juta pada 2022. Tapi pihak masjid mengaku hanya menerima donasi sebesar 2 juta won atau Rp 23,5 juta.
Soal masjid di Daegu itu, Daud mengaku sudah menyerahkan semua. “Saya sudah mengembalikan semua uangnya. Saya hanya membantu mereka,” tulisnya dalam unggahan di Instagram pribadinya, kemarin.