ISTANBUL (DesentraLNEWS) – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah bertemu dengan cucu Nelson Mandela, Nkosi Zwelivelile Mandela, di kota Istanbul, Turkiye.
Dalam pertemuan tersebut, Haneyah memuji langkah bersejarah Afrika Selatan yang mengajukan kasus hukum terhadap rezim pendudukan ke Mahkamah Internasional (ICJ), dengan menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Demikian dilansir Pusat Informasi Palestina, Senin (29/4/2024).
Dia berterima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Afrika Selatan atas dukungan mereka yang tak terhingga terhadap perjuangan Palestina.
Haniyah juga mengutuk keras kejahatan keji yang dilakukan rezim Israel dalam perang genosida di Jalur Gaza yang terblokade.
Dia menyoroti tanggung jawab komunitas internasional sehubungan dengan perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza, dan menekankan jika keadilan ingin ditegakkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menteri terorisnya harus ditangkap karena tindakan kriminal mereka.
Di sisi lain, ia mengatakan posisi yang diambil oleh mendiang pemimpin negara tersebut, Nelson Mandela, mengenai perjuangan Palestina memiliki dimensi kemanusiaan dan moral yang sejati, dan sangat kontras dengan dukungan buta dan bias yang diberikan kepada Israel oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara-negara Barat lainnya.
Mandela sendiri dalam kesempatan itu menyampaikan belasungkawa atas syahidnya putra dan cucu Haneyah.
Dia menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap perjuangan Palestina hingga terbentuknya negara Palestina merdeka dengan Yerusalem yang diduduki sebagai ibu kotanya.
Mandela berada di Istanbul untuk ikut kapal Freedom Flotilla yang akan berlayar ke Gaza dengan tujuan memberikan lebih dari 5.000 ton bantuan ke daerah kantong yang dilanda perang tersebut yang saat ini masih terus tertunda akibat tekanan dari AS dan Israel.
Dia menganggap perjuangan Palestina sebagai “masalah moral terbesar di zaman kita,” kata Mandela dalam pidato yang diposting di media sosial pada Jumat, merujuk pada kakeknya yang mengenakan keffiyeh.