JAKARTA (DesentraLNEWS) – Kasus pengemudi Toyota Rush hajar sopir catering kini menjadi berita viral.
Apalagi si pengemudi Toyota Rush adalah seorang anggota TNI.
Peristiwa yang viral di media sosial ini terjadi di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Video penganiayaan diantaranya diunggah akun Instagram @romansasopir pada Selasa (30/4/2024).
Di video itu dinarasikan, tindak kekerasan terjadi karena sopir diduga menyalip mobil Toyota Rush berwarna putih milik oknum TNI itu.
Pria yang mengenakan seragam dinas TNI AL itu tak terima dan langsung mengejar si sopir katering.
Setelah itu, oknum TNI ini mengadang sopir yang menggunakan mobil Daihatsu Gran Max.
Kekerasan terjadi, di mana si sopir dipukul di bagian hidung hingga berdarah.
Oknum TNI itu juga merusak spion mobil korban menggunakan kunci roda.
“Seandainya sopir katering tersebut salah, tidak seharusnya menggunakan tindak kekerasan seperti itu, Pak!” tulis keterangan unggahan di akun tersebut, melansir dari Kompas.com.
Terkait video viral tersebut, Kanit Reskrim Polsek Cileungsi Ipda Hendrik, mengatakan, pihaknya segera menelusuri kejadian itu.
“Korban belum laporan, tapi sekarang kami sedang melakukan pengecekan ke lokasi. Nanti sore dikabari hasilnya,” kata Hendrik saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Sebelumnya, sebuah video aksi pengemudi mobil di Bandung cekcok hingga diduga melakukan penganiayaan terhadap petugas Dishub juga viral di media sosial.
Peristiwa itu diduga terjadi di sekitar Gedung Sate Kota Bandung dan videonya beredar viral, Senin (11/3/2024).
Dalam narasi video tersebut, dijelaskan bahwa kejadian bermula saat pengemudi mobil ditegur lantaran parkir sembarangan.
Namun, setelah ditegur, pengemudi mobil itu justru tidak terima.
Bahkan ia sempat menghantamkan mangkuk bubur ke kepala anggota Dishub hingga korban mengalami pendarahan.
Insiden ini diketahui juga sudah ditangani oleh Kepolisian Polrestabes Bandung.
Perlu diingat bahwa jalan raya merupakan ruang publik, maka dari itu setiap penggunanya diharapkan selalu mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku.
Terkait video tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, salah satu tujuan keberadaan anggota Dishub di lapangan adalah untuk menertibkan lingkungan dan arus lalu lintas dengan cara mengingatkan atau memberi teguran.
“Memang banyak petugas yang masih belum memenuhi syarat bertugas untuk menertibkan dan ditambah lagi banyak juga pengemudi yang sumbu pendek.
Mungkin cara menegurnya (petugas dalam video) tidak asik menurut dia (pengemudi mobil), atau memang yang ditegur egonya tinggi,” ucap Sony, kepada Kompas.com, Senin (11/4/2024).
Kendati demikian, Sony mengimbau pengguna jalan untuk selalu menunjukkan karakter yang baik saat di tempat umum.
Biasakan untuk melihat dan mematuhi rambu-rambu, sebab hal tersebut tidak hanya berdampak pada dirinya namun juga orang lain.
“Kita sebagai pengendara itu dinilai dan ditandai.
Dari hal-hal kecil saja, di mana berhenti dan di mana parkir, gampang kok.
Biasakan melihat rambu, paling tidak jangan menyusahkan orang lain (bikin macet) dan tidak mempermalukan diri sendiri,” kata Sony.
“Kalau pun ditegur sebaiknya koreksi diri dan jangan cari-cari alasan, kalau perlu tanya petugas di mana lokasi untuk drop off atau parkir,” lanjutnya.