BOGOR (DesentraLNEWS) – Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jawa Barat menggelar Wisuda Tahfidz ke-14 sekaligus pelepasan santri ke Turki pada Ahad (23/6/2024) di Boash Convention Centre, Bogor, Jawa Barat.
Wisuda diikuti 74 santri yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an dengan rentan waktu yang berbeda-beda. Yang tercepat, salah satu santri mampu menyelesaikan hafalannya selama lima bulan.
Acara tersebut itu disaksikan sejumlah tokoh masyarakat, pewakaf serta guru dan orang tua mereka. Salah satu tokoh yang hadir adalah Amin Zubair, perwakilan dari kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Amin sangat mengapresiasi atas terselenggaranya wisuda tersebut dan juga program-program kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah.
Ketua Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jawa Barat Ustaz Nurul Irfan Afandi mengatakan bahwa wisuda ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan.
“Salah satu kegiatan tahunan di Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah yaitu kegiatan Wisuda Tahfidz dan pelepasan ke Turki bagi para santri yang sudah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz dan pembelajaran setingkat SMA di Indonesia,” ujarnya.
Di Turki, para santri akan melanjutkan pendidikan agama di pusat Sulaimaniyah yang ada di berbagai kota yang tersebar di negara Turki. Tidak hanya dari Indonesia, santri dari pondok pesantren Sulaimaniyah dari berbagai negara juga akan berkumpul di Turki.
“Nantinya para santri ini setelah lulus dari Turki akan kembali ke negara masing-masing untuk menjadi ustadz dan ustadzah di Sulaimaniyah yang juga terus berupaya untuk mengembangkan dan memperbanyak cabang-cabangnya di seluruh Indonesia melalui para donatur dan wakaf,” jelas Ustaz Irfan.
Secara keseluruhan, jumlah peserta wisuda tahun 2024 ini dari seluruh cabang Sulaimaniyah di Indonesia sekitar 500 santri, mereka juga akan diberangkatkan ke Turki.
“Kegiatan Wisuda Tahfidz Sulaimaniyah di Indonesia sendiri dilaksanakan di lima wilayah terpisah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera dan di DKI Jakarta,” tandas Ustaz Irfan.
Dalam rangkaian wisuda di Bogor, ditampilkan sejumlah santri terbaik yang mengikuti Haflah Khotmil Kubro. Haflah tersebut menjadi momentum istimewa bagi para santri dalam perjalanan menjadi seorang Hafidzul Qur’an. Sekali duduk menghatamkan 30 Juz Al-Qur’an tanpa melihat mushaf.
Dan terbaik dari yang terbaik dalam mengikuti Haflah Khotmil Kubro adalah Mahlil Faqih Assegaf, ia mampu menyetorkan hafalan 30 juz Al-Qur’an tanpa kesalahan sedikit pun.
Salah satu wali santri yang berkesempatan memberikan sambutan dalam wisuda tersebut adalah Kris, asal Singkawang, Kalimantan Barat.
“Selama ini mengikuti wisuda para santri hanya menonton dari video, namun seperti tidak percaya hari ini yang diwisuda adalah anak-anak kita sendiri, mereka sudah hafal 30 juz dan sudah hataman kubro,” ungkapnya.
“Kita semua akan terharu dan bergetar ketika anak-anak kita menjadi imam shalat di masjid-masjid di tempat kita, anak-anak menjadi imam dan kita makmummya,” tambah Kris.
Mengutip salah satu hadis, ia menjelaskan bahwa manusia terbaik adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. “Apapun profesi kita nanti tetaplah menjadi pribadi soleh yang cinta Al-Qur’an,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Kris mewakili orang tua santri mengucapkan ribuan terima kasih kepada para abi (panggilan ustaz), donatur dan seluruh pengurus pondok pesantren. Menurutnya, ridho guru sangat penting agar menjadikan ilmu seperti lautan, kehadiran para penuntut ilmu akan sangat dibutuhkan masyarakat.