BOGOR (DesentraLNEWS) – Di momen milad Muhammadiyah ke-115, Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) melakukan penandatanganan perjanjian MoU dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Cilebut Barat dalam pengelolaan Rumah Tahfidz Qur’an Muhammadiyah di Layungsari, Kota Bogor, Jumat (28/6/2024).
Rumah dan tanahnya seluas 1.400 meter tersebut merupakan wakaf dari keluarga Amiroellah Poeloengan yang akan dimanfaatkan untuk rumah tahfidz.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Badan Pengurus Harian (BPH) RS Islam Jakarta Dr. Mohammad Ziyad, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Dr Zahid Mubarok, Ketua PD Muhammadiyah Kota Bogor H Maizar Madsuri, Dra. Asminar Poeloengan selaku puteri ketiga pewakif Amirullah Poeloengan, Direksi RS Islam Jakarta Lilik Murdiningsih dan lainnya.
Sekretaris BPH RS Islam Jakarta Dr. Mohammad Ziyad dalam sambutannya menjelaskan pentingnya gerakan dakwah untuk membimbing dan melindungi masyarakat dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan, salah satunya seperti yang sedang marak saat ini yaitu judi online.
“Kalau dulu main judi itu harus keluar rumah, tapi sekarang bisa di dalam rumah, karena itulah ilmu agama harus menjadi benteng dari berbagai hal yang merusak. Disinilah pentingnya membekali agama kepada masyarakat,” ujarnya.
Meski demikian, kata Ziyad, memperjuangkan agama di akhir zaman sekarang ini tidaklah mudah, ibaratnya seperti memegang bara api. Sehingga kunci utama untuk melewatinya adalah kesabaran terhadap berbagai ujian Allah agar tetap istiqomah meskipun berat.
“Taat pada agama di akhir zaman itu seperti memegang bara api, tantangannya luar biasa, namun berbahagialah orang yang berpegang teguh dengan agamanya,” tuturnya.
Puncak acara peresmian tersebut adalah tausiyah dari Wakil Ketua MUI Kota Bogor Dr Zahid Mubarok. Dalam kesempatan itu, Ustaz Zahid memberikan apresiasi kepada keluarga pewakif yang memberikan hartanya di jalan Allah.
“Orang yang berwakaf itu adalah orang hebat, harta yang dicintai itu diwakafkan, dikembalikan kepada Allah untuk kepentingan dakwah,” jelasnya.
Selain itu, Ustaz Zahid menjelaskan hadis Nabi Muhammad SAW tentang empat musuh besar umat Islam dalam menjalani kehidupan.
Pertama adalah kebodohan, “Alhamdulillah rumah dan tanah ini dimanfaatkan untuk mendidik masyarakat melawan kebodohan, mudah-mudahan tempat ini akan menjadi sarana mencerdaskan umat,” jelasnya
Kedua adalah kemiskinan, “Kita berharap tempat ini juga dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah sekitar, insyaallah rencana awal akan dibuat klinik. Terkait ini, kami sudah bicara dengan Wali Kota Bogor bahwa Muhammadiyah ingin buat klinik di setiap kecamatan,” jelas Ustaz Zahid yang juga sebagai Wakil ketua PD Muhammadiyah Kota Bogor itu.
Ketiga adalah perpecahan. Ustaz Zahid berharap dengan hadirsnya tahfidz quran tersebut mampu menghidarkan dari perpecahan dan sebaliknya menjadi pemersatu umat Islam.
Lalu musuh besar keempat adalah penyakit, “Kita berlindung kepada Allah dari berbagai penyakit seperti adanya wabah Covid di tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
“Itulah empat hal yang diwanti-wanti Nabi, mudah-mudahan tempat ini bisa mengurai setiap permasalahan yang ada di masyarakt. Dan terakhir, saya ucapkan selamat agar para pengurus bisa mengelola tempat ini dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan Allah memberikam kemudahan dan keberkahan untuk kita semua,” tandasnya.