AL-QUDS (DesentraLNEWS) – Jumlah tawanan Palestina di Tepi Barat meningkat menjadi 9.450 sejak 7 Oktober, setelah tentara penjajah menangkap 20 warga Palestina selama dua hari terakhir.
Keterangan tersebut disampaikan Otoritas Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina dalam pernyataan bersama.
“Pasukan penjajah Israel telah menangkap lebih dari 9.450 warga Tepi Barat, termasuk Yerusalem, sejak awal perang genosida yang sedang berlangsung. dan agresi komprehensif terhadap rakyat kami,” ungkap Otoritas Urusan Tawanan dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Selasa (2/7/2024).
“Selama dua hari terakhir, pasukan pendudukan menangkap setidaknya 20 warga Tepi Barat, termasuk saudara laki-laki dan mantan tahanan,” tambah mereka.
Penangkapan tersebut tersebar di kegubernuran Hebron, Tulkarem, Nablus, dan Yerusalem.
Menurut pernyataan tersebut, selama operasi penangkapan, penggerebekan dan penyiksaan besar-besaran, pemukulan parah, dan ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka terus berlanjut, selain sabotase yang meluas dan penghancuran rumah warga.
Dalam pernyataan terpisah, Otoritas Urusan Tahanan di otoritas Palestina mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel melancarkan perang kelaparan terhadap tahanan perempuan Palestina.
Dia menambahkan bahwa tahanan perempuan berjuang melawan kelaparan, perampasan makanan, dan hak atas pengobatan, selain penderitaan fisik dan penindasan yang mereka alami selama penangkapan dan sepanjang perjalanan ke penjara, perang psikologis, dan pelecehan selama penggeledahan telanjang selain ancaman terus-menerus terhadap keluarga mereka.”
Ia melanjutkan, “Kebijakan penyiksaan dan hukuman yang dijatuhkan pada narapidana perempuan bukanlah hal baru, namun tingkat keparahan dan intensitasnya meningkat dua kali lipat sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah tahanan perempuan saat ini sebanyak 78 orang, 71 diantaranya ditahan di Penjara Damoun, termasuk 3 orang dari Jalur Gaza. Menurut otoritas.
Sehubungan dengan perang dahsyat di Gaza sejak 7 Oktober, tentara pendudukan memperluas serangan dan operasinya ke Tepi Barat, menyebabkan 553 orang Palestina menjadi martir, termasuk 133 anak-anak, dan sekitar 5.300 orang terluka.