LONDON (DesentraLNEWS) – Ratusan orang berpartisipasi dalam protes darurat di luar kantor Perdana Menteri Inggris yang baru, Keir Starmer, pada Sabtu malam, mengutuk pembantaian Israel di Mawasi, Khan Yunis, dan pembantaian beruntun di Gaza, dan untuk lebih menekan pemerintah Partai Buruh agar menghentikan ekspor senjata ke Israel.
Protes di London ini diserukan oleh Forum Palestina di Inggris, bekerja sama dengan Pulse of Palestine, Pekerja Kesehatan untuk Palestina, dan Media untuk Palestina.
Adnan Hmidan, wakil ketua Forum Palestina di Inggris, merujuk pada empat pesan yang dibawa oleh protes tersebut, yang muncul setelah pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel, untuk menerjemahkan pernyataan positif pemerintah Partai Buruh ke dalam posisi praktis, yang paling utama di antaranya “penghentian segera ekspor senjata ke penjajah, pendanaan kembali UNRWA, dan penarikan keberatan pemerintah Inggris sebelumnya atas kelayakan Mahkamah Pidana Internasional untuk mengajukan pengaduan terhadap Netanyahu dan para pemimpin penjajah, dan pengakuan Negara Palestina.”
Hal ini terjadi setelah publikasi sebuah studi perintis di The Lancet, salah satu jurnal medis paling bergengsi di dunia, tentang dampak tragis dari agresi Israel.
Sue, Andrew Feinstein, Fiona dan Maher Hajjaj dari Pulse of Palestine, berbicara dalam aksi tersebut, sementara Maysara Ibrahim dari Forum Palestina memberikan pidato.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari mobilisasi yang lebih luas di Inggris dan secara global, yang mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam atas tanggapan yang goyah dari pemerintah Barat dan global terhadap agresi Israel ke Gaza.
Demonstrasi baru-baru ini diikuti oleh banyak orang di seluruh Inggris, termasuk mahasiswa dari berbagai universitas besar di Inggris, berbagai kelompok hak asasi manusia, organisasi aktivis Palestina, dan juga aktivis Yahudi.