JAKARTA (DesentraLNEWS) – Kunjungan lima Nahdliyin yaitu, Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU) ke Israel dan bertemu Presiden Zionis Israel baru baru ini, yang difasilitasi oleh organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim), pada website organisasi tersebut tercantum logo LBM NU, telah sangat menyakiti hati saudara kita di Palestina yang sedang dijajah Zionis Israel dan telah mengkhianati konstitusi RI.
Begitu juga peristiwa yang sangat mengejutkan yaitu kegiatan Director of Muslim-Jewish Relations, American Jewish Committee (AJC) Dr. Ari Gordon akan mengisi seminar di Istiqlal pada 17 Juli 2024 dengan tema “Relationship Among Abrahamic Religious Communities In History and Today”.
“Kedua kegiatan tersebut membuka mata umat Islam, bahwa operasi intelijen, operasi cipta kondisi, operasi mind control dan cuci otak, operasi media dan opini, operasi agen-agen program Hasbara, yaitu permainan propaganda Zionis Israel melalui tangan pengkhianat agama, bangsa dan negara, telah merasuk dan menginfiltrasi tubuh institusi Islam dan lembaga-lembaga Islam arus utama, bahkan institusi resmi negara,” ungkap Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (Persada 212) KH Ahmad Shabri Lubis dalam pernyataan sikapnya, Kamis (18/7/2024).
Kiai Shabri mengingatkan, dua dekade yang lalu, agen-agen Zionis Israel, dengan kedok Jaringan Islam liberal (JIL), Indonesia Israel Public Affair Committe (IIPAC), multikulturalisme, pluralisme agama, bahkan pembukaan hubungan dagang resmi dengan zionis israel yang ditandatangani oleh Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Perdagangan saat itu tahun 2001, adalah merupakan upaya terus menerus, sistematis, massif dan terstruktur dengan baik, dalam sebuah pola operasi intelijen yang dilakukan oleh entitas Zionis Israel adalah untuk melemahkan semangat dan merusak tujuan pembelaan terhadap Palestina dan bermaksud memecahbelah NKRI.
Menurutnya, pola-pola operasi infiltrasi, operasi propaganda, operasi ekonomi yang dilakukan oleh Zionis Israel beserta kaki tangannya dari kalangan pejabat pemerintahan, aktivis ormas keagamaan, kalangan akademisi, membuktikan bahwa negara dan komunitas Muslim serta ormas Islam sangat rentan dan lemah dalam merespon dan menghadapi berbagai bentuk perang asimetris tersebut.
Oleh karena itu, Persada 212 menyerukan agar aparatur negara dan jajaran pemerintahan melakukan upaya yang lebih kongkrit dan tegas dalam menjalankan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Dalam upaya yang sangat kongkrit, maka Persada 212, mendesak dengan segera agar Menteri Perdagangan segera mencabut Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 23/MPP/01/2001 yang ditanda tangani oleh Luhut Binsar Panjaitan, Menperindag pada saat itu. SK Menperindag inilah yang menjadi dasar hubungan dagang Indonesia Israel,” jelas Kiai Shabri.
Persada 212 juga mendesak dengan segera agar Menteri Perdagangan untuk menghentikan izin impor barang barang dari Zionis Israel. Sebab berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang dari Israel meningkat. Pada Juni 2024 impor barang dari Israel mencapai USD2,76 juta atau setara Rp44,63 miliar (asumsi kurs Rp16.170/USD). Berdasarkan data BPS diatas, nilai impor barang Israel tersebut meningkat sebesar 53,7 persen dari Juni tahun lalu sebesar USD1,51 juta.
Selanjutnya, Persada 212 mendesak dengan segera agar institusi intelijen dan keamanan Indonesia tidak membeli dan mengkonsumsi produk-produk teknologi elektronik intelijen dari Zionis Israel. Termasuk mendesak KADIN, untuk menghentikan hubungan dagang dengan entitas ekonomi Zionis Israel.
“Persada 212 juga mendesak, seluruh ormas Islam dan institusi Islam, baik lembaga dakwah, perguruan tinggi, maupun masjid, untuk tidak menjalin hubungan dalam bentuk apapun dengan entitas sosial maupun entitas politik, atau entitas apapun yang terafiliasi dengan Zionis Israel, sebagai wujud nyata dukungan terhadap saudara Muslim Palestina dan bangsa Palestina yang sedang dijajah dan ditindas oleh entitas Zionis Israel,” tegas Kiai Shabri.
Selain itu, Persada 212 mendesak agar semua elemen dan komponen bangsa Indonesia, agar mewaspadai dan deteksi dini, terhadap agen-agen zionis lokal yang berkedok humanisme, akademisi, maupun universalisme yang dibungkus dengan berbagai program dan pendekatan beasiswa, akses ke ruang publik, akses ke jaringan zionis internasional.
“Dan kepada umat Islam agar terus mengkonsolidasi diri dengan mempererat ukhuwah Islamiyah dan meletakkan Al wala wal bara pada tempat yang semestinya,” tandas Kiai Shabri.