Oleh : Abd. Mukti, Pemerhati Kehidupan.
Israel yang mayoritas orang Yahudi memang sangat biadab. Ribuan rakyat Palestina sudah menjadi korban pembunuhan. Dunia sudah mengutuk mereka tapi tak digubris. Wajar jika Allah SWT melaknati Bani Israel dengan menyebut monyet dan babi sebagaimana firmannya dalam surat al-Maidah: 60:
مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ
“Orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi”
Secara fisik mereka tetap manusia tidak berubah. Itu berarti, sebutan kera dan babi adalah bentuk umpatan kepada meraka yang dilaknat Allah. Ayat tersebut terkait dengan sikap dan perilaku Bani Israil. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibnu Abi Hatim, sebagaimana yang dilansir oleh Dr. M. Nursalim dalam artikelnya, sebagai berikut :
تفسير ابن أبي حاتم – (ج 23 / ص 27)
عن ابن مسعود ، قال : سألنا رسول الله صلى الله عليه وسلم عن اد ولازير أهم من نسل اليهود ، فقال : « لا ، إن الله لم يلعن قوما قط فينسخهم ، فيكون لهم نسل ولكن هذا خلق كان ، فلما غضب الله على اليهود فمسخهم جعلهم مثلهم »
“Dari Ibnu Mas’ud berkata, kami bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang kera dan babi, apakah mereka dari keturunan Yahudi? Beliau menjawab: “Tidak, sesungguhnya Allah tidak melaknat suatu kaum kemudian mengubah bentuk mereka dan mereka memiliki keturunan, tetapi ini adalah ciptaan yang ada. Ketika Allah murka kepada orang Yahudi dan mengubah bentuk mereka, Dia menjadikan mereka seperti mereka (kera dan babi).”
Jadi Allah SWT menyebut Bani Israel seperti kera dan babi itu kalimat ‘tasybih’ (perumpamaan) karena memang mereka ‘ndableg’ tak mau menghiraukan opini masyarakat dunia.
Kafir Harbi
Karena begitu biadabnya, maka zionis Israel itu adalah kafir harbi yakni orang kafir yang memerangi, memusuhi dan membunuh rakyat Palestina yang tak berdosa. Maka umat Islam untuk menghadapinya harus ‘jihad-qital’ yakni jihad perang. Kalau sekedar kutukan dan protes dari manapun tak digubris. Mau tidak mau negara-negara Islam harus sepakat dan serentak mengirimkan tentaranya untuk berjihad melawan musuh Allah dan musuh umat Islam.
Haram Jadi Buzzer
Satu ironi, ditengah bergabungnya saudara-saudara kita rakyat Pakestina, ada lima kader muda NU yang bertandang kesana bertemu Presiden zionis Israel dan berfoto bersama. Bahkan diduga kelima kader NU itu akan dijadikan buzzer mereka.
Buzzer yang juga dikenal Hasbara adalah “menjelaskan” program hubungan masyarakat yang bertujuan menyebarkan informasi positif tentang Israel ke seluruh dunia. Itu sebabnya, mereka tak segan-segan berbohong dan memutar balikkan fakta. Hamas dan pejuang Palestina disebutnya teroris, begitu juga anak-anak Palestina , sebuah strategi perang yang licik.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut agen Israel sudah mulai bergerak di kampus dan masjid di Indonesia. Ia meminta masyarakat waspada.
“Upaya zionis, agen-agen zionis Israel terus bergerak, karena itulah waspadalah jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, jaga martabat dan kedaulatan bangsa Indonesia dari pengkhianat perjuangan,” kata dia dalam kegiatan Sport Solidarity Day yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Ahad (KontenIslam.com, 21/07) lalu.
Lantas berapakah gaji para ‘buzzer’ Israel? Dilansir dari akun X @AzzamIzzulhaq (4/11/2024), gaji per bulan para ‘buzzer’ bisa mencapai $5.615 atau setara dengan Rp88.323.950. Walau cukup banyak tapi jadi pengkhianat dan dilarang dalam Islam.
Allah SWT Melarang
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT melarang umat Islam untuk setia-kawan dan loyal dengan orang Yahudi dan Nasrani sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi kawan setia bagimu; sebahagian mereka adalah kawan setia bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi kawan setia, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Maidah: 51).
Ayat Al-Qur’an diatas dengan tegas melarang umat Islam untuk mengambil orang yahudi dan nasrani sebagai ‘wali’ yakni teman setia dan sekaligus melarang untuk loyal dan mendukung kekejaman Israel yang mayoritas orang Yahudi itu.
Karena itu menjadi buzzernya Israel jelas haram, bahkan Asy-Syekh bin Baz rahimahullah yang dilansir media KontenIslam.com (7/7/2024) lebih tegas lagi menyatakan:
مظاهرة المشركين على المسلمين ردة عن الإسلام؛ لقوله -جل وعلا-: وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ [المائدة:51] كونه يظاهر الكفار من النصارى، أو اليهود، أو الشيوعيين، أو غيرهم ضد المسلمين، وينصرهم على المسلمين، هذا تول للكفار، وردة عن الإسلام -نعوذ بالله- كما نص على ذلك أهل العلم في با كم المد، نسل الله العافية
“Menyokong kaum musyrikin untuk memerangi kaum muslimin adalah sebuah kemurtadan yang mengeluarkan dari Islam. Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan: “Dan barangsiapa dari kalian yang memberikan wala’/loyalitas terhadap mereka maka termasuk bagian dari mereka.” (QS Al-Maidah: 51).
“Yaitu dia menyokong orang-orang kafir dari kalangan Nasrani, Yahudi, Komunis, atau yang lain dalam memusuhi kaum Muslimin. Ini adalah bentuk wala’/loyalitas terhadap kaum kafir kepada orang-orang kafir, dan sebuah tindak kemurtadan yang mengeluarkan dari Islam –Kita berlindung kepada Allah– Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh ahli ilmu dalam bab hukum riddah/kemurtadan. Kita bermohon kepada Allah keselamatan.”
Jadi berdasarkan keterangan diatas bahwa menjadi buzzernya zionis Israel hukumnya murtad,alias keluar dari Islam, na’udzubillah mindzalik.
Untuk itu wahai sahabat-sahabat muslim, janganlah tergiur dengan provokasi akan mendapat gaji yang banyak tapi mengorbankan akidah, menjadi murtad alias kafir. Ancanannya dimasukkan ke dalam neraka kekal abadi. Na’udzubillahi mindzalik.