TEHERAN (DesentraLNEWS) – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan, pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan AS dengan menggunakan proyektil jarak pendek.
Dalam sebuah pernyataan, Sabtu (03/08), IRGC menyebut pembunuhan itu sebagai “kejahatan teroris” dan mereka bersumpah akan memberikan “hukuman berat.”
IRGC mengatakan, hasil penyelidikan menemukan bahwa “operasi teroris” tersebut meliputi penembakan proyektil jarak dekat dengan hulu ledak seberat sekitar tujuh kilogram, disertai dengan ledakan dahsyat, dari luar tempat Haniyah menginap.
Pernyataan itu menambahkan bahwa darah Haniyah “akan dibalaskan” dan Israel akan menerima “respons tegas pada waktu, tempat dan cara yang tepat.”
Ketegangan meningkat di tengah spekulasi bahwa Iran menyiapkan respons militer terhadap pembunuhan Haniyah yang cakupannya lebih besar daripada operasi yang menyusul serangan di Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada April.
Dalam tanggapannya terhadap insiden pada Rabu, Khamenei mengatakan bahwa Iran menganggap sebagai kewajibannya untuk “membalas kematian tamunya yang terhormat,” dan menjanjikan “hukuman berat.”
Pezeshkian juga mengutuk pembunuhan itu, dan berjanji untuk “mempertahankan integritas teritorial, kehormatan dan martabat negaranya.”