GAZA (DesentraLNEWS) – Tokoh politik Hamas, Khalil Al Hayya, akan terus memimpin negosiasi tidak langsung dengan Israel untuk gencatan senjata Gaza dengan arahan dari pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Hamas sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah memilih Sinwar sebagai pemimpin keseluruhan, menggantikan Ismail Haniyah.
Sebelumnya, para ahli politik Palestina telah melihat Al Hayya sebagai kandidat utama untuk menggantikan Haniyah, sebagian karena hubungannya yang baik dengan pendukung utama kelompok tersebut, yakni Iran.
Bekerja di bawah pengawasan Haniyah, Al Hayya telah memimpin delegasi kelompok tersebut dalam pembicaraan yang dimediasi dengan Israel yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan untuk menukar sandera Israel dengan warga Palestina di penjara Israel.
“Khail al-Hayya adalah kepala tim negosiasi dan tidak ada perubahan dalam hal ini,” kata pejabat Hamas tersebut, dilansir Times of Israel.
Sumber lain yang mengetahui pertimbangan Hamas mengatakan Hayya telah mendapatkan kepercayaan dari Haniyeh dan Sinwar, seraya menambahkan bahwa ia diharapkan akan “terus memimpin negosiasi tidak langsung dan menjadi wajah diplomatik gerakan tersebut.”
Baik Al Hayya maupun Zaher Jabarin, yang memimpin Hamas di Tepi Barat dari luar wilayah Palestina, “akan memainkan peran yang lebih besar di masa mendatang, juga karena keduanya memiliki hubungan baik dengan Iran dan Hizbullah,” kata sumber tersebut.
Al Hayya adalah wakil pemimpin Hamas untuk Gaza, meskipun ia telah menjalankan peran tersebut dari luar wilayah kantong tersebut selama beberapa tahun dan tinggal di Qatar.