GAZA (DesentraLNEWS) – Pasukan penjajah Israel Zionis terus melakukan kejahatan genosida di Jalur Gaza, selama 312 hari berturut-turut, dengan melancarkan puluhan serangan udara dan penembakan artileri.
Pasukan penjajah Israel juga melakukan pembantaian terhadap warga sipil, di tengah situasi kemanusiaan yang sangat buruk akibat pengepungan dan pengusiran lebih dari 95% penduduk.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (13/8/2024) dilaporkan bahwa pesawat tempur dan pasukan artileri penjajah Israel melanjutkan serangan dan pemboman dengan kekerasan – hari ini, Selasa – di berbagai bagian Jalur Gaza, menargetkan rumah-rumah, tempat berkumpulnya para pengungsi, dan jalan-jalan, menewaskan puluhan orang yang mati syahid dan terluka.
Pasukan penjajah Israel terus melakukan invasi darat secara luas ke pemukiman padat penduduk di Rafah, sejak 7 Mei, dan beberapa wilayah Gaza, di tengah pemboman udara dan artileri serta melakukan pembantaian mengerikan.
Sumber lokal melaporkan bahwa seorang anak berhasil diselamatkan dan korban ditemukan dalam serangan udara Israel yang menargetkan beberapa rumah di Deir al-Balah, sementara masih ada orang yang terjebak dan hilang di bawah reruntuhan.
Tiga orang syahid asal Rafah tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis – pagi ini – akibat pemboman Israel.
Sumber medis melaporkan bahwa seorang warga tewas dan lainnya terluka ketika pesawat pendudukan mengebom sebuah rumah keluarga Darwish di kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah.
Seorang warga negara dan putranya juga menjadi martir, dan lainnya terluka ketika pesawat pendudukan mengebom sebuah rumah keluarga Al-Sayyid di “Blok 9 di dalam kamp Bureij di Jalur Gaza tengah.
Tadi malam, pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah keluarga Abu Alwan di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza dan melukai sejumlah warga.
Pasukan penjajah Israel melanjutkan agresi mereka terhadap Jalur Gaza melalui darat, laut dan udara sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 39.897 warga dan melukai 92.152 lainnya, sementara ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan serta kru ambulans dan pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.