AL-QUDS (DesentraLNEWS) – Ratusan pemukim Yahudi ekstremis menodai Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki Israel pada Selasa pagi (13/8) di bawah penjagaan ketat polisi untuk menandai apa yang mereka sebut sebagai penghancuran bait suci.
Badan Waqaf Islam di kota suci tersebut, polisi pendudukan Israel mengizinkan lebih dari 2.250 pemukim memasuki Masjidil Aqsha dan mengotori halamannya sambil melakukan tindakan provokatif, termasuk menyanyikan lagu kebangsaan Israel, melakukan ritual ibadah, membawa bendera Zionis, dan menari.
Badan Waqaf mengatakan bahwa lebih banyak pemukim diperkirakan akan mengotori halaman Masjid dalam tur sore harinya, menunjukkan bahwa sejumlah menteri dan pejabat Israel termasuk di antara kelompok pemukim yang melakukan tur ke situs suci Islam di pagi hari.
Sebelumnya, polisi Israel mengintensifkan kehadiran pasukan mereka di seluruh kota suci, terutama di Kota Tua dan di gerbang Masjid serta pintu masuk dan jalan menuju ke sana, dan mencegah banyak jamaah Muslim memasuki tempat suci mereka.
Sebelumnya, Masjid Al-Aqsha juga dinodai oleh sekitar 411 pemukim pada Senin dan 370 lainnya pada Ahad.
Di bawah status quo, non-Muslim dapat mengunjungi Masjidil Aqsha namun tidak dapat berdoa atau melakukan praktik-praktik penistaan. Namun, para pemukim Yahudi semakin sering menentang larangan tersebut, sesuatu yang dianggap sebagai provokasi serius oleh warga Palestina, karena mereka khawatir rezim penjajah berniat mengambil alih tempat suci umat Islam tersebut.