JAKARTA (DesentraLNEWS) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan kesiapannya untuk menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional pada 6-16 September 2024 mendatang.
Kegiatan yang akan dibuka Presiden RI Joko Widodo itu akan dipusatkan di Stadion Gelora Kadrie Oening, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan, gelaran MTQ Nasional ke-30 di wilayahnya ini akan dilaksanakan dengan serba digital.
“Ini MTQ Nasional pertama yang serba digital,” kata Sri Wahyuni dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu siang (04/09/2024).
Sri Wahyuni mengatakan, baik konsep acara maupun pelaksanaan lomba semua dilakukan serba digital. Bahkan semua lomba juga akan disiarkan langsung melalui live streaming. “Ini suasana digital pertama kali mewarnai MTQ,” kata dia.
Ketua Pelaksana Daerah ini memaparkan, pelaksanaan MTQ dimulai dari 6 September, saat peserta mulai berdatangan ke Samarinda. 1998 peserta dari 35 provinsi akan datang melalui dua bandar udara, yakni Samarinda dan Balikpapan.
Mengenai peserta MTQ Nasional XXX, Sri menjelaskan, awalnya yang didaftarkan berjumlah 2377 peserta. Namun setelah dilakukan verifikasi kependudukan jumlah peserta yang lolos yang benar-benar sesuai domisili provinsinya berjumlah 1998 orang. Dari jumlah tersebut, 1567 orang adalah peserta inti dan 431 orang sebagai cadangan.
Sri mengatakan, untuk peserta jumlah maksimal kafilah tiap-tiap provinsi adalah 56 orang. Dari ketentuan itu yang dapat memenuhi angka itu hanya tiga provinsi, yakni Kaltim, Riau dan Sulwesi Tenggara.
Sedangkan jumlah official dari 35 provinsi dan observer mencapai 639 orang. Kemudian jumlah pelatih 299 orang dan pendamping 378 orang.
“Untuk pawai taaruf akan diikuti 24 provinsi dan sembilan kabupaten/kota di Kalimantan Timur,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, filosofi pelaksanaan MTQ adalah sebagai bagian dari pembangunan jiwa masyarakat terutama umat Islam.
“Ajang MTQ adalah bagian dari upaya membina semangat rohani beragama kita,” kata Akmal.
Provinsi Kaltim, kata Akmal, secara umum merasa bangga ditunjuk sebagai tuan rumah MTQ. Pasalnya MTQ Nasional pernah digelar di Samarinda pada tahun 1976 silam.
“Kita kerahkan seluruh sumber daya, tidak hanya infrastruktur. Kita siapkan Wisma Atlet di titik acara sebagai kesungguhan Kaltim agar penyelenggaraan tidak terlalu berjauhan,” kata dia.
Selain lomba tilawatil Quran, MTQ kali ini juga akan diramaikan dengan pameran halal food oleh UMKM serta seminar nasional dan internasional yang membahas pembumian nilai-nilai Al-Quran di Indonesia.