JAKARTA (DesentraLNEWS) – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menegaskan kepada seluruh pihak untuk fokus pada strategi dan pendekatan terhadap pencegahan terjadinya stunting (kekerdilan anak) baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting.
Demikian arahan Wapres Mar’uf Amin pada Rapat Kerja Nasional Bangga Kencana yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Auditorium BKKBN, Kompleks Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis siang (25/4/2024).
Seperti diketahui, Indonesia punya target menurunkan pravelensi stunting sampai 14 persen di tahun 2024. Pada pertengahan tahun 2023 prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai pemerintah adalah 14 persen pada 2024.
“Arahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting,” imbaunya.
Serta, memasuki masa transisi dan pergantian kepemimpinan di tahun ini, Wapres mengingatkan agar komitmen dan visi pimpinan terhadap program penurunan stunting, baik di Pusat maupun daerah harus tetap terjaga.
Wapres juga meminta faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting semakin melambat dalam dua tahun terakhir ini, agar diidentifikasi dan dinavigasi.
Wapres menilai, hal ini menjadi sangat penting sebab stunting akan mempengarui daya saing bangsa yang bertumpu pada mutu sumber daya manusianya. Untuk itu Wapres meminta, pencegahan terjadinya stunting harus dilakukan sejak awal di tingkat keluarga, dengan memastikan pemenuhan gizi bagi setiap anggota rumah tangga, ASI eksklusif bagi bayi usia 0–6 bulan, akses sanitasi dan air minum yang aman, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengasuhan yang layak.
“Keluarga juga harus lebih proaktif untuk mendapatkan akses layanan kesehatan, seperti pemeriksaan ibu hamil secara rutin, imunisasi, dan pemantauan tumbuh kembang bagi anak-anak secara berkala,” imbuh Wapres.
EVALUASI BERBAGAI LANGKAH
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan evaluasi berbagai langkah penanganan stunting dan akan berfokus pada tiga pendekatan dengan mempertimbangkan sasaran dan wilayah yang lebih berdampak.
“Pendekatan Keluarga Berisiko Stunting yang merupakan intervensi hulu, pendekatan multisektor dan multipihak atau pendekatan pentahelix, serta pendekatan intervensi gizi terpadu secara spesifik dan sensitive,” jelasnya.
Hasto juga menjelaskan target yang ingin dicapai dalam Rakernas ini yaitu untuk meningkatkan komitmen pemangku kepentingan dan mitra strategis di seluruh tingkatan wilayah para mitra dalam mendukung program Bangga Kencana, Percepatan Penurunan Stunting, dan pemanfaatan bonus demografi yang dapat mendukung upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Selain itu, dilakukan pula evaluasi atas capaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta merumuskan strategi dan rencana kerja/rencana aksi kegiatan prioritas tahun 2024.
Hadir pada acara ini, diantaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian.
Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono, Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Imam Aziz.