JAKARTA (DesentraLNEWS) – Lembaga Koordinasi Dakwah Islam (KODI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Pelatihan Management Dakwah Digital di Hotel Yuan Garden, Jakarta Pusat, Selasa (28/05/2024).
Acara bertemakan “Produksi Video Dakwah dan Pengelolaan Media Sosial Lembaga” itu diikuti puluhan peserta dari berbagai lembaga dakwah di Jakarta.
Pelatihan tersebut dibuka oleh Ketua KODI DKI Jakarta KH Jamaluddin F. Hasyim. Dalam sambutannya ia menjelaskan perkembangan teknologi yang mengharuskan umat Islam memanfaatkannya untuk dakwah.
“Di tahun 80-an hanya sedikit orang yang punya televisi (TV), masih hitam putih dan stasiun TV baru TVRI, kemudian muncul TV berwarna, tahun 90-an muncul banyak stasiun TV swasta dan seterusnya hingga hari ini sudah TV digital,” jelas Kiai Jamaluddin.
“Kemudian gadget, awalnya dulu hanya pakai pesan tertulis dengan alatnya namanya pager, kemudian handphone pertama hanya untuk telepon dan sms. Saya ingat harga handphone dahulu harganya mahal sampai ada yang 16 juta, tapi itu harga zaman dulu. Kemudian berlanjut era Blackberry hingga Android saat ini, dan semua sudah full layar sentuh,” tambahnya.
Bahkan sekarang ini, lanjut Kiai Jamaluddin, sudah muncul teknologi kecerdasan buatan atau yang dikenal AI (Artificial Intelligence).
“Dengan teknologi AI bikin skripsi hanya 10 detik, tinggal ketik judul lalu minta dibuatkan skripsi nanti langsung jadi. Kemarin ada musisi punya lirik, pakai AI bisa langsung jadi video musik,” jelasnya.
Termasuk dalam dunia dakwah, Kiai Jamaluddin bercerita, kalau dahulu misalnya Imam Bukhari untuk mencari satu hadis saja harus berjalan ribuan kilometer.
“Tapi sekarang, tinggal searching mau hadis apa, lengkap bisa dapat sampai ke perawinya itu bisa,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan perkembangan teknologi yang sudah sedemikian canggih memudahkan orang untuk belajar cepat.
“Seharusnya di zaman ini tidak boleh ada orang bodoh, karena ilmu pengetahuan bisa didapatkan dengan mudah,” jelasnya.
Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah Khusus itu juga menambahkan penting media khususnya untuk dakwah teologis antaragama.
“Sekarang ini banyak konten dakwah tentang dialog antaragama, alhamdulillah banyak yang tertarik dan masuk Islam,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya pelatihan tersebut para peserta memiliki kemampuan media untuk kepentingan dakwah.
“Kami berharap dengan pelatihan ini, para peserta dari berbagai lembaga dakwah menambah skill di bidang medianya dan mampu memanfaatkan media dan meluaskan syiar dakwah,” tandas Kiai Jamaluddin.