GAZA (DesentraLNEWS) – Brigade Asy-Syahid Izzuddin al-Qassam selama 269 hari berturut-turut masih terus menghadang serangan pasukan Zionis yang melakukan penetrasi ke beberapa wilayah Jalur Gaza.
Sejauh ini perlawanan pejuang Palestina mengakibatkan tewasnya ratusan perwira dan tentara Israel dan melukai puluhan ribu Zionis, selain kehancuran total atau sebagian ratusan kendaraan militer.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (2/7/2024), Media Militer Brigade Al-Qassam mengeluarkan sejumlah keterangan tentang mujahidin mereka menghadapi pasukan Zionis yang melakukan penetrasi ke sejumlah sumbu tempur, dan melanjutkan bentrokan sengit mereka dengan tentara dan kendaraan musuh dengan alat peledak dan anti-tank dan rudal anti-personil, dan menghancurkan konsentrasi musuh dengan rudal dan mortir, seperti yang disiarkan media.
Pasukan militer dari Mujahidin Al-Qassam menghadapi pasukan Zionis yang menyerang lingkungan Al-Shuja’iya, sebelah timur Kota Gaza.
Mujahidin Al-Qassam mampu menggiring pasukan Zionis ke dalam rumah jebakan yang digunakan dalam operasi penembak jitu baru-baru ini di timur kota Rafah. Segera setelah tentara memasuki rumah tersebut, rumah tersebut diledakkan, menyebabkan anggota pasukan tersebut tewas dan luka.
Brigade Al-Qassam juga menargetkan dua tank Zionis Merkvah 4 dengan dua bom Shawaz di lingkungan Al-Shuja’iya, sebelah timur Kota Gaza.
Mujahidin Al-Qassam juga berhasil menembak seorang tentara Zionis di dalam sebuah rumah di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza.
Brigade Al-Qassam juga mengkonfirmasi bahwa mujahidinnya mampu menargetkan pasukan Zionis yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza, dengan rudal “TBG” yang menyebabkan anggota pasukan tersebut tewas dan terluka.
Brigade Al-Qassam mengatakan dalam laporan militernya bahwa setelah mereka kembali dari garis pertempuran, mujahidin melaporkan pemboman tank “Merkvah 4” dengan dua bom aksi gerilya di selatan Jalan Al-Tayaran di lingkungan Tal Al-Sultan di kota Rafah.
Pertempuran Badai Al-Aqsha dimulai subuh pada Sabtu, 7 Oktober 2023, dengan serangkaian serangan Mujahidin terhadap pemukiman dan lokasi militer di Jalur Gaza melalui darat, laut dan udara yang menewaskan dan menangkap ratusan tentara Zionis dan perampas kekuasaan.