MALAYSIA (DesentraLNEWS) – Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Anwar Ibrahim marah setelah unggahannya terkait ucapan duka cita terhadap kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyah, dihapus Instagram.
Dalam unggahannya di X, Anwar mengecam tindakan Meta, perusahaan induk Instagram, ini karena bukan yang pertama kali ia alami.
“Meta sekali lagi bertindak biadab dan telah menghina perjuangan rakyat Palestin apabila menurunkan hantaran video serta ucapan takziah dan kritikan terhadap pembunuhan Almarhum Ismail Haniyeh,” tulis Anwar di X, Kamis (1/8/2024).
Anwar menilai tindakan Meta tak masuk akal karena memandang pernyataan penghormatan terhadap Haniyeh dianggap berbahaya.
“Tidak masuk akal apabila hantaran menghormati seorang pejuang yang berusaha memerdekakan tanah airnya daripada kezaliman dan penderitaan dianggap berbahaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, PM Malaysia itu menekankan Meta tak perlu jadi corong Israel. “Peringatan tegas saya terhadap Meta – jangan jadi bajingan dan alat rezim Zionis Israel,” tegasnya.
Ia pun memperingatkan, bahwa pernyataan tegasnya kepada Meta agar tidak menjadi alat penjajah Israel.
“Biarlah ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan pertunjukan kepengecutan ini dan berhentilah bertindak sebagai alat rezim Zionis Israel yang menindas!,” tandasnya.