BOGOR (DesentraLNEWS) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Didin Hafidhuddin mengingatkan bahwa saat ini umat Islam menghadapi tantangan yang begitu banyak.
“Tantangan umat sekarang itu banyak sekali, baik tantangan internal maupun eksternal. Tetapi prinsipnya begini, kalau kita mengetahui ada kelompok-kelompok munafik tinggalkan oleh kita, jangan dekati, karena rugi ya,” kata Kiai Didin dalam kajian Ahad pagi (11/8) di Masjid Ibn Khaldun Bogor.
Dalam kajian tersebut, seorang jamaah bertanya dan meminta tanggapan Kiai Didin terkait adanya partai yang selama ini idealis dan mewakili umat Islam, yang tadinya bersebrangan (dengan rezim) saat ini malah mendukung terjadinya dinasti politik.
Menanggapi pertanyaan itu, Kiai Didin menegaskan bahwa keberpihakan terhadap umat Islam merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut sesuai kriteria MUI dalam memilih pemimpin, selain beriman dan memiliki kemampuan, seorang pemimpin juga harus memiliki keberpihakan kepada umat Islam.
“Kalau misalnya ada orang-orang atau partai-partai yang tidak berpihak pada umat Islam, tinggalkan saja, jangan kita pilih, itu saja. Kan pilihan itu hak kita. Kalau misalnya menurut kita (partai tersebut) tidak meyakinkan, malah merugikan kaum Muslimin dalam perjuangan ya jangan didukung, tinggalkan saja, daripada kesal melihat perilakunya,” jelas Kiai Didin.
Menghadapi situasi politik seperti itu, Kiai Didin berpesan agar umat Islam sebaiknya melakukan kebaikan-kebaikan yang bisa dilakukan dan tidak mesti di bidang politik saja.
“Lebih baik kita berbuat yang bisa kita lakukan saja, seperti memakmurkan masjid, menghidupkan kegiatan ekonomi, berjuang dalam bidang pendidikan dan sebagainya, banyak sekali yang bisa dilakukan. Dan jangan mengukur sebuah kemajuan atau kemunduran umat hanya dari aspek politik. Politik itu sebagian saja, jangan kita terjebak ya, seolah-olah kalau kita kalah di sini (di bidang politik) maka akan kalah segala-galanya,” jelasnya.
Ketua Umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu kembali meningatkan, bahwa umat Islam harus menjadi para penolong agama Allah di seluruh bidang kehidupan seperti bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
“Jadilah kalian penolong-penolong agama Allah, penolong agama Allah itu bervariasi keadaannya, bukan satu sisi politik saja. Kita kan sering jadi ukuran itu hanyalah Pilkada atau Pilpres ya. Dan sebenarnya kalau mereka menang dengan cara yang kotor, apalagi dengan menjual harga diri dan sebagainya, itu saya kira bukan kemenangan itu hanya tinggal menunggu kehancuran,” tandasnya.