Jokowi : Benci Produk Luar Negri, IKAPPI : ini yang kami Tunggu
JAKARTA. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia merespon baik pernyataan presiden yang menyatakan bahwa kita harus membangkitkan produk umkm, produk dalam negeri dan membenci produk produk luar negeri.
Ini yang kami tunggu, setelah 10 tahun kami menggelorakan gerakan ” ayo kembali belanja ke pasar tradisional ” untuk ayo belanja ke warung rumahan cintai produk dalam negeri, dan produk-produk umkm sendiri.
Ahirnya pada hari ini presiden mengumumkan secara langsung dan terbuka. Ini pernyataan yang positif dan kami berharap di masa pandemi ini ajakan presiden mendapat respon dari publik dari masyarakat kita untuk kembali berdiri di kaki sendiri. meningkatkan produk produk dalam negeri produk umkm dan terus menggelorakan gerakan ayo kembali belanja ke pasar tradisional.
Kita semua tahu bahwa pandemi ini menggerus seluruh sektor ekonomi, jika kita tidak membangkitkan kembali sektor ekonomi maka kita tidak mungkin bertahan untuk menghadapi pandemi. krisis ekonomi akan terus terjadi selama kita sendiri tidak memutarkan produk produk kita sendiri untuk di konsumsi di dalam negeri.
Kita tau konsumsi dalam negeri cukup besar, negara kita cukup besar penduduknya.
Maka kita harus merubah strategi untuk kembali mencintai produk kita sendiri. Kita ketahui bersama bahwa bawang putih 95% konsumsi kita masih impor dari cina dan beberapa komuditas lain seperti kedelai jagung dan seterusnya akan terus memgalir impor impor buah di dalam negeri. Ini adalah momentum petani kita untuk kembali bangkit dan pulih. masyarakat kita juga harus kembali sadar bahwa produk dalam negeri jauh lebih berkualitas di banding produk luar negeri ini momentum berbenah.
Dan semoga ini di respon baik oleh kementerian kementerian terkait kementerian pertanian kementerian perdagangan dan hususnya masyarakat indonesia. Kami DPP IKAPPI juga mengajak semua pihak untuk ikut membuat gerakan cinta produk dalam negri dan ikut membangkitkan usaha kecil menengah melalui semua media sosial yang di miliki. Ini saatnya kita berdiri di kaki kita sendiri dan memperkuat ekonomi nasional. “AYO KEMBALI BELANJA KE PASAR TRADISIONAL”. (RUL)