AMPUN DACH ! INI NEGARA APA EVENT ORGANIZER?
Oleh : Ahmad Khozinudin (Sastrawan Politik)
Ada-ada saja kelakuan para pemangku kebijakan di Negeri ini, mengelola Negara seperti sedang mendongeng saja. Dulu bicara tentang Potensi Racun Kalajengking, selanjutnya potensi duit Rp 11.000 Triliun yang katanya sudah ada di kantong, sekarang Negara malah ngurusi ajang ajangan untuk mencari bakat. Mengelola Negara kok kayak mendongeng ?
Sebagaimana dikabarkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera akan mengeluarkan peraturan presiden tentang Manajemen Talenta Nasional. Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai mengikuti rapat terbatas terkait manajemen talenta nasional di Istana Merdeka, Jakarta. (30/3).
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, dalam grand desain tersebut, pemerintah akan mengelompokan bidang-bidangnya ke dalam beberapa bagian. Di mana hingga saat ini, sudah ada tiga bidang yang akan dikelompokan atau dimasukan ke dalam manajemen talentan nasional.
“Sekarang kita belum punya angka mudah-mudahan kita bisa berapa dari 260 juta ini berapa orang yang benar benar yang mencapai suatu prestasi internasional dengan kurang-kurangnya misalnya siapa tahu who knows kita bisa memenangkan nobel dan berbagai penghargaan yang menjadi sebuah recognize internasional atas sebuah bangsa,” ungkapnya.
Ada-ada saja, kayak sudah kehilangan ide untuk mengelola Negara. Kalau tujuannya untuk mendapatkan Nobel, meningkatkan kualitas Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar bersaing dengan Negara lain, ya kuncinya di Pendidikan. Itu Kaplingnya Nadiem Makarim dan Menristek Dikti.
Bagaimana Pelajar kita bisa mengembangkan IPTEK apalagi meraih Nobel internasional, lha wong menterinya cuma sibuk ngurusi seragam sekolah ? di masa pandemi, tidak ada terobosan bagaimana hak atas pendidikan dan pengajaran tetap dapat ditunaikan oleh Negara. Negara hanya bisa bicara online, online, tanpa memikirkan jutaan peserta didik yang tersebar di pelosok tak mampu menjangkau internet. Bahkan, SDM pendidik juga belum semuanya memiliki soft skill di bidang IT untuk mengimplementasikan program pendidikan dan pengajaran dalam situasi Pandemi.
Anggaran Bansos dikorupsi pejabat, sementara Negara menumpuk utang berdalih pandemi. Alokasi anggaran pandemi dijadikan Bancakan oligarki, rakyat hanya jadi alasan saja untuk hutang lebih banyak lagi.
Sekali lagi, apa urgensinya urusan cari talenta saja harus dikeluarkan Perpres ? memang, Negara ini kurang kerjaan sampai ngurusin kerjaan Event Organizer ?
Ajang cari Talenta, mencari Bakat, biar saja itu diurus oleh Akademi Fantasi Indosiar, Indonesian Idol, New AFI, Dangdut Academi, Indonesia Got Talent, Indonesia Mencari Bakat, The Voice, Mamamia, X Factor, dll. Kenapa Negara ikut turun derajat, ngurus urusan yang jadi kerjaan Event Organizer ?
Kasihan EO yang ngurusin bakat. Kalau Negara ikut nimbrung disitu, mereka mau kerja apa?
Sebelumnya, Negara sibuk ikut nimbrung ngurusin Waqaf Uang Tunai. Sekarang, ngurusin Talenta. Lah terus, tugas negara yang diamanatkan konstitusi dan dibentuknya berbagai lembaga Negara yang ada dikemanakan ? ini mengelola Negara kok amatiran banget sih ?
Makin kesini makin ga jelas desain tata kelola pemerintahan di negara ini. Otak pejabat seperti sudah ciut, sehingga tak mampu lagi memproduksi narasi dan ide-ide besar sebagai landasan visi dan misi berbangsa. (RUL)